5 Fakta Mahasiswa Ancam Jemput Paksa Puan Maharani dari Gedung DPR Jika Tak Buka RKUHP

Ruth Meliana Dwi Indriani
5 Fakta Mahasiswa Ancam Jemput Paksa Puan Maharani dari Gedung DPR Jika Tak Buka RKUHP
Massa Mahasiswa menggerlar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Mahasiswa dari berbagai universitas datang ke Gedung DPR-MPR untuk menuntut dibukanya draf Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) ke publik.

Mahasiswa Indonesia kembali melakukan unjuk rasa. Mahasiswa dari berbagai universitas bersama dengan berbagai elemen masyarakat lainnya datang ke Gedung DPR RI untuk menuntut dibukanya draf Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) ke publik.

Para mahasiswa meramaikan Gedung DPR pada hari Selasa (28/6/2022). Massa unjuk rasa mengancam tidak akan meninggalkan gedung, sampai Ketua DPR Puan Maharani menemui mereka. 

Bahkan kabarnya, para pengunjuk rasa mengancam akan menjemput Puan dari gedung DPR. Ancaman menjemput paksa Puan disampaikan orator dengan lantang dari atas mobil komando.

Berikut fakta-fakta mahasiswa ancam jemput paksa Puan dari gedung DPR jika tak buka draft RKUHP ke publik.

Baca Juga: Usai Kirim Surpres soal Revisi KUHAP, Pemerintah Kini Koordinasi Susun DIM

1. Berteriak bersama memanggil nama Puan Maharani

Ratusan mahasiswa yang berunjuk rasa di depan gedung DPR RI mengancam tidak akan meninggalkan gedung DPR. Mereka akan terus di lokasi hingga Puan Maharani selaku ketua DPR keluar untuk menemui para pengunjuk rasa.

Bahkan, para massa menyebut akan melakukan jemput paksa Puan Maharani agar bisa menemui mereka. 

“Kita akan menjemput paksa ibu Puan Maharani untuk menemui kita secepatnya. Kita akan minta presiden RI untuk memberi respon hari ini juga,” teriak seorang orator.

“Kita harus bertemu dengan Puan Maharani hari ini, baru kita pergi dari sini. Kalau tidak, kita akan tetap di sini sepakat?” teriak seorang orator perempuan yang mengancam tidak akan meninggalkan lokasi unjuk rasa sampai Puan Maharani menemui mereka.

Baca Juga: Hakim Diguyur Suap, DPR Sebut Skandal Vonis Lepas Kasus CPO Tamparan buat MA: Peristiwa Memalukan!

Para pengunjuk rasa berteriak bersama-sama memanggil Puan Maharani untuk keluar menemui mereka.