Suara.com - Anies Baswedan selaku gubernur DKI Jakarta kini mengambil langkah tegas mengenai kasus promosi miras Holywings. Ia mencabut izin 12 outlet Holywings di wilayah pemerintahannya.
Adapun keputusan tersebut diteken Anies terkait dengan kelengkapan dokumen dan perizinan yang tak mampu dipenuhi oleh pihak manajemen Holywings di Jakarta.
“Terjadinya pelanggaran atas kegiatan operasional yang tidak sesuai dengan dokumen perizinan yang dimiliki,” kata Sekretaris Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Santoso, di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (28/6/2022).
Penutupan tersebut juga melalui keputusan Anies yang mengarahkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta untuk mencabut izin usaha Holywings.
Langkah Anies tersebut menuai berbagai tanggapan publik hingga menimbulkan perdebatan. Lantas, bagaimana pro kontra Anies cabut izin 12 gerai Holywings tersebut?
Berikut tanggapan dari berbagai pihak dan tokoh publik:
1. Langkah Anies dinilai menambah angka pengangguran

Pencabutan Holywings oleh Anies menuai atensi dari sosok tokoh agama, Nadirsyah Hosen.
Pria yang akrab disapa Gus Nadir tersebut menilai bahwa langkah Anies akan menambah pengangguran. Ia juga menyayangkan Anies tidak mempertimbangkan fakta bahwa ekonomi sudah mulai bergerak dan pulih setelah pandemi.
Baca Juga: Muhammadiyah Dukung Holywings Surabaya Ditutup
"...dan menambah jumlah pengangguran di saat ekonomi baru bergerak setelah covid. Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala ali Sayyidina Muhammad," cuit Gus Nadir melalui akun Twitter pribadinya