Geliat Sekretariat PPIH: Gerak Senyap, Fungsi Vital

Selasa, 28 Juni 2022 | 16:33 WIB
Geliat Sekretariat PPIH: Gerak Senyap, Fungsi Vital
Sekretaris PPIH Arab Saudi, M Noer Alya Fitra saat ditemui Media Center Haji (MCH) di Kantor Urusan Haji, Jeddah, Arab Saudi. [Dok. MCH 2022]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ketika tiba-tiba ada penyelenggaraan haji, mereka harus langsung mempersiapkan. Sebelum kontrak, harus dicek bahwa tidak ada masalah. Semisalnya, jika ada hotel yang fasilitasnya rusak, kan butuh waktu untuk perbaikan," terang Nafit.

Dari sisi konsumsi pun setali tiga uang. Nafit mengatakan, "tukang masak mereka pulang ke negara masing-masing. Alhasil, ketika ada ibadah haji, mereka harus dipanggil kembali. Pemanggilan ini tidak mudah. Pasalnya, mereka berada di negara masing-masing. Itu jadi kendala."

Tantangan lainnya berupaya aplikasi teknologi terkait penginputan data jemaah haji yang disediakan Arab Saudi alias E-Hajj. Pihaknya mengaku membutuhkan tenaga sistem informasi yang mumpuni untuk mengoperasikan aplikasi penginputan data tersebut. Maklum, seluruh data jemaah mesti diinput, baik kedatangan, pergerakan dan kepulangan.

"Karena itu, kita butuh tenaga yang familiar dengan sistem informasi. Seluruh pergerakan menggunakan teknologi. Sebelum diinput, jemaah tidak bisa bergerak. Jika tidak diinput, perusahaan transportasi enggan mengeluarkan armada," kata Nafit.

Antisipasi tragedi Mina 2015

Tahun 2015 merupakan salah satu tahun terkelam dalam penyelenggaraan ibadah haji. Insiden desak-desakan yang terjadi di Mina pada 24 September 2015 ini menewaskan 769 dan melukai 934 lainnya. Sekretariat PPIH menyiapkan segala sesuatu agar peristiwa itu tak terulang lagi.

Dengan dukungan manajemen, Sekretariat PPIH menyiapkan teknis persiapan penyelenggaraan di Armuzna. Tujuannya supaya jemaah haji bisa merasa nyaman, aman dan tertib ketika menunaikan prosesi wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah hingga melempar jumrah di Mina.

"Pertama, kami koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi tentang apa yang mereka sediakan untuk fasilitas di Armuzna. Setelah itu, kami menyusun apa yang mesti kami siapkan agar fasilitas ini mendukung pergerakan jemaah," terang Nafit.

"Contohnya tahun ini karena kuotanya separuh, maka kapasitas tenda separuh itu sudah nyaman. Jadi, untuk fasilitas tenda, tidak perlu banyak improvisasi. Sudah disediakan pula AC di masing-masing tenda. Tenda di Arafah semipermanen. Ketika Arab Saudi sudah menyiapkan hal itu, kita merasa aman."

Baca Juga: Sensasi Gunakan Skuter Listrik di Masjidil Haram, Tawaf dan Sa'i Jadi Mudah

Terkait pergerakan jemaah dari Makkah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, Muzdalifah ke Mina, imbuh Nafit, pemerintah Arab Saudi sudah menyiapkan jam-jamnya supaya tidak sesak. Jumlah armada bus pun sudah diatur untuk jemaah Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI