Jadwal Jokowi ke Rusia dan Ukraina, Minta Vladimir Putin Menghentikan Perang

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 28 Juni 2022 | 13:49 WIB
Jadwal Jokowi ke Rusia dan Ukraina, Minta Vladimir Putin Menghentikan Perang
jadwal Jokowi ke Rusia dan Ukraina - Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo (Instagram/@jokowi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, Laporan Global 2022 tentang Krisis Pangan (GRFC 2022) menyoroti tingkat keparahan dan jumlah orang yang sangat tinggi dalam Krisis atau lebih buruk (IPC/CH Fase 3 atau lebih tinggi) atau setara di 53 negara/wilayah, didorong oleh konflik yang terus-menerus, guncangan ekonomi yang sudah ada sebelumnya dan terkait COVID-19, dan cuaca ekstrem.

Jumlah yang diidentifikasi dalam edisi 2022 adalah yang tertinggi dalam enam tahun. Laporan ini diproduksi oleh Global Network against Food Crises (termasuk WFP), sebuah aliansi internasional yang bekerja untuk mengatasi akar penyebab kelaparan ekstrem.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina 2022, Organisasi Pangan dan Pertanian, serta pengamat lain dari pasar komoditas pangan, memperingatkan keruntuhan pasokan makanan dan kenaikan harga.

Sebagian besar kekhawatiran terkait dengan kekurangan pasokan tanaman komoditas utama, seperti gandum, jagung, dan biji minyak, yang dapat menyebabkan kenaikan harga. Invasi ini juga menyebabkan kenaikan harga bahan bakar dan pupuk terkait, menyebabkan kekurangan pangan lebih lanjut dan kenaikan harga.

Bahkan sebelum perang di Ukraina, harga pangan sudah berada pada rekor tertinggi. Pada Februari 2022, harga pangan dari tahun ke tahun naik 20% menurut Organisasi Pangan dan Pertanian.

Perang semakin meningkat dari tahun ke tahun harga 40% lagi pada bulan Maret. Masalah termasuk COVID-19, invasi Rusia ke Ukraina, dan kegagalan panen terkait iklim, diperkirakan akan membalikkan tren global dalam mengurangi kelaparan dan kekurangan gizi

Menyaksikan kenaikan harga ekstrem di sekitar minyak goreng yang memicu protes mahasiswa dan kerusuhan sipil lainnya, pemerintah pusat Indonesia melarang ekspor minyak sawit. Sebagai produsen minyak sawit terbesar, larangan tersebut telah menyebabkan gangguan rantai pasokan global yang parah dan semakin memperburuk kenaikan harga yang disebabkan oleh hilangnya ekspor minyak Rusia dan Ukraina dan kegagalan tanaman kedelai di Amerika Selatan. 

Menyusul protes oleh petani kelapa sawit, larangan itu dibatalkan pada akhir Mei setelah sekitar tiga minggu berlaku.Oleh karena itu, Presiden Jokowi kini memperjuangkan agar krisis pangan global tidak berlarut-larut melalui upaya diplomatis dengan negara-negara G-20, G-7, dan selanjutnya Ukraina dan Rusia. 

Demikian itu pembahasan berkaitan dengan jadwal Jokowi ke Rusia dan Ukraina dikumpulkan dari berbagai sumber.  

Baca Juga: Jelang Kunjungan Jokowi, Intensitas Serangan Rudal di Ukraina Meningkat

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI