Ia melanjutkan, dirinya juga sempat bertemu dengan mantan siswanya yang lain saat pergi ke luar kota.
"Saya ke luar kota, malam-malam, ada tugas. Tapi di jalan, motor mogok, masuk air. Dari pinggir jalan saya melambai-lambaikan tangan, minta bantuan dari orang lewat," katanya.
Sudah lama ia melambai-lambaikan tangan, tidak ada satu pun pengguna jalan yang berhenti dan mau menolongnya.
Hingga suatu saat, ada dua orang pemuda bermotor berhenti di dekatnya. Dikarenakan kondisi jalan yang gelap, Ia lantas merasa curiga. Namun, satu dari dua pemuda itu justru menghampirinya.
"Ibu Sri kan?" tanya pemuda itu.
"Kamu siapa?" kata Bu Sri.
"Ibu, ini saya bu. Murid ibu dulu di SMP 3."
Sri kemudian mengaku memeluk sang pemuda itu dan menangis. Si pemuda lantas bertanya kepadanya mengapa ada di pinggiran jalan malam-malam. Ibu itu lalu menjelaskan soal motornya yang mogok.
"Akhirnya dia bilang, 'Ya sudah, ibu naik motor dengan teman saya. Motor ibu saya yang bawa, nanti didorong." Begitu, padahal jarak dari jalan itu ke hotel tempat saya menginap 10 kilometer," kata Ibu Guru Sri.
Keesokan harinya, si pemuda datang lagi ke hotel tempat Bu Sri menginap untuk mengantarkan sepeda motor. Kondisinya tak hanya benar, tapi juga sudah dicuci bersih.