Petugas yang akan mengisi tim itu adalah mereka yang sempat bekerja di tiga daerah kerja (Daker), yaitu Makkah, Madinah, dan Bandara. Nantinya personal dari tiga Daker itu akan dibagi ke tim puncak haji.
Petugas yang akan masuk Tim Arafah dari Daker Bandara. Lalu petugas yang bertugas di Daker Makkah akan mengisi Tim Muzdalifah, dan Tim Armuzna akan diisi Daker Madinah.
Kemenag juga akan menyiapkan tim monitoring yang bertugas mengawasi pergerakan jemaaah haji saat pelaksanaan Armuzna. Personel yang bertugas di Armuzna nanti merupakan perwakilan daker-daker.
Ketua PPIH Arab Saudi, Arsyad Hidayat menjelaskan, petugas yang masuk ke Armuzna sudah tidak dinamai Daker lagi, melainkan Tim Armuzna.
Adapun jadwal mobilisasi jemaah saat puncak haji dimulai sejak 8 Zulhijjah 1443 H pagi, sesuai dengan simulasi Kementerian Haji Arab Saudi.
Mobilisasi jamaah puncak haji tahun sebelumnya biasa dimulai pukul 07.00 pagi dan selesai pukul 24.00 malam waktu setempat. Namun dengan jumlah jamaah haji tahun ini, mobilisasi diprediksi akan selesai pukul 17.00 sore waktu Arab Saudi.
Selanjutnya tanggal 9 Zulhijjah, jamaah haji akan mulai melakukan rangkaian ibadah wukuf sejak waktu Zuhur di Arafah. Lalu setelah Maghrib, jamaah mulai bergerak masuk ke Muzdalifah dan diharapkan selesai sebelum tengah malam.
Petugas haji yang berjaga juga diminta untuk memandu jemaah yang sudah berada di Muzdalifah, agar segera mengambil batu dan bergeser ke Mina.
Jamaah haji yang sudah dulu tiba pukul 19.00 waktu setempat di Muzdalifah, diminta segera bergegas menuju Mina untuk melakukan lempar jumrah aqabah. Proses mobilisasi jamaah ke Mina sendiri diprediksi sampai pagi.
Baca Juga: Hari Ini 5 Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah