Suara.com - Ali Ikhsan bersyukur akhirnya ia bisa menunaikah ibadah haji 2022. Jemaah haji asal Jepara, Jawa Tengah ini begitu semangat menjalani rangkaian ibadah di Tanah Suci meski harus menggunakan kursi roda.
Warga Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah ini mengalami stroke tepat setahun setelah ia mendaftar haji.
"Saya mendaftar haji pada tahun 2022, setengah tahun berikutnya kena serangan stroke sampai sekarang," kata Ali Ihsan di Mekkah (26/6/2022) seperti dikutip dari Kemenag.go.id.
Ihsan pun berikhtiar dan terus berdoa agar bisa berangkat ibadah haji bersama keluarganya. Bersyukur, ia akhirnya berangkat haji berasama istri dan anaknya tahun ini.
Baca Juga: Haru! Petugas Lambaikan Tangan ke Jemaah Haji yang Tinggalkan Madinah
Meski harus memakai kursi roda, ayahnya bahkan bisa melaksanakan ibadah sunnah Arbain selama di Madinah. Ihsan juga mengikuti salat sebanyak 40 waktu berjemaah.
"Alhamdulillah, bapak bisa menjalankan ibadah sunnah Arbain," kata Rizka, anak Ihsan.
Sang anak juga bersyukur karena sang ayah juga mengikuti panduan beribadah di tengah kondisinya yang tidak bisa berdiri.
"Saya sangat beruntung bisa berbakti dan menemani ayahnya beribadah di Makkah," lanjut Rizka.
Ali Musyafak, salah satu jemaah haji yang satu kloter dengan Ali Ihsan merasa heran. Menurutnya, orang yang memiliki penyakit struk emosinya biasanaya tidak stabil, mudah tersinggung.
Baca Juga: Jemaah Calon Haji Asal Purwakarta Diantar ke Asrama Haji Pakai Mobil Dinas Bupati Anne Ratna Mustika
“Tetapi tidak demikian untuk Ali Ihsan, ia selalu tersenyum dalam menghadapi setiap situasi, bahkan ia bisa memberi inspirasi pada jamaah lainnya,” kata Musyafak
Untuk itu, lanjutnya, kesabaran Ali Ihsan layak untuk diteladani oleh semua jemaah, khususnya kloter 3 Embarkasi Solo (SOC 3). Sebab, sifat sabarnya dalam menghadapi proses ibadah haji yang butuh tenaga ekstra ini. “Setahu kami, pak Ihsan sudah mengikuti beberapa rangkaian ibadah haji, termasuk umrah wajib dan umrah sunnah,” tukasnya
“Semoga Pak Ihsan dapat mengikuti rangkaian ibadah berikutnya, terutama wukuf di Arafah, bermalam di Musdalifah, dan melontar jumrah. Semoga semangat ibadahnya yang tinggi bisa menjadi inspirasi kita semua,” pungkas Musyafak.