Dari rangkaian peristiwa yang dijalani, pada November 2020, Santi akhirnya mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), dengan harapan besar ganja dilegalkan untuk medis.
Ke Jakarta untuk Aksi
Dua tahun lamanya menunggu, gugatan tersebut tak kunjung mendapat kepastian, hingga akhirnya Santi memutuskan bertolak ke Jakarta memboyong Fika dan suaminya. Di ibu kota, pada hari bebas kendaraan atau CFD, Minggu (26/6/2022) kemarin.
Santi berunjuk rasa dengam membawa poster bertuliskan: "Tolong Anakku Butuh Ganja Medis"
Aksinya itu pun mendapat perhatian publik, hingga viral di media sosial dan menjadi bahan pemberitaan. Santi mengatakan apa yang perjuangkan bukan hanya untuk Pika seorang, namun anak lainnya dengan kondisi yang sama. Harapannya tak muluk-muluk, hanya menginginkan ganja dilegalkan untuk kebutuhan medis.

"Harapan saya seperti ibu-ibu yang lain.Melihat anak-anak mereka sehat. Melihat anak-anak mereka bisa tersenyum. Dan kami memohon kepada MK memberikan perhatian yang lebih pada permohonan kami, yang maunya kami di legalkan ganja medis secepatnya," ujar Santi penuh harap.
Diakuinya perjuangannya itu memang tidak mudah, dan akan sangat berat. Setidaknya Santi berusaha untuk kesembuhannya anaknya.
"Kami enggak tahu apa yang terjadi besok, tapi kan paling tidak saya sudah memberikan apa yang bisa saya berikan untuk anak saya," kata ujarnya.
Baca Juga: Mau Kaji Secara Matang Soal Ganja Medis, Komisi III DPR RI: Tapi Bukan Legalisasi Untuk Kesenangan