Melihat foto nomor rumah yang disertakan di unggahan, korban tampaknya adalah seorang warga Kelurahan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat.
Warganet sendiri menanggapi kasus ini dengan beragam respons. Namun senada dengan pengunggah kisah, warganet mengingatkan agar para driver ojek online bisa lebih berhati-hati.
"Waduh hati-hati gaess, semoga pekaku cepet ketangkep," ujar @lambe_ojol yang memviralkan kembali kisah tersebut.
"Salah satu alasan gue gak mau offline walau dibayar gede sekalipun," kata warganet lain.
"Bisa kena tuduhan berkomplot lho ini, semoga kebenaran segera terungkap," ujar warganet.
"Tapi bisa jadi ini ada kejahatan yang berencana. Emang disitu posisinya lagi sepi kah? Sehingga ga ada yang bisa ngejar. Kan itu motor baru tanpa plat, pasti bisa kekejar sambil teriakin maling," tutur warganet lain.
"Lemes binggo. Makanya ati ati, jangan kegiur komisi 300 ribu taunya jebakan batmen," timpal yang lainnya.
Gojek Sudah Pernah Mengimbau Driver Tak Menerima Order Offline
![Kantor Gojek di Jakarta. [Suara.com/Dythia Novianty]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/16/75966-kantor-gojek.jpg)
Head of Corporate Affairs Gojek Jabar, Jateng, dan DI Yogyakarta, Arum K Prasodjo, pernah mengingatkan para mitra driver ojek online untuk tidak mengambil pesanan yang dilakukan di luar aplikasi alias offline.
Baca Juga: Wamenag Sebut Rasa Sensitif Manajemen Holywings Tumpul Gegara Buat Promosi Miras 'Muhammad'
Kala itu Arum menyoroti kasus sate beracun yang menewaskan N (10), anak dari seorang driver ojek online di Sewon, Kabupaten Bantul.