Suara.com - Jamaah haji Indonesia diminta hemat tenaga hingga dilakukan Armuzna dan tawaf ifadah. Hal itu dilakukan agar jamaah haji tetap sehat untuk menyempurnakan pelaksanaan hingga puncak haji 9 Dzulhijjah bertepatan dengan 8 Juli 2022.
Salah satunya Jamaah diminta tidak memaksakan umrah sunnah. Sebab tidak ada keharusan melakukan berapa kali umrah sunah.
Namun cukup banyak jamaah yang berulang kali melakukan umrah sunah sebelum puncak haji.
"Kami menyarankan dan menekankan agar jamaah hemat tenaga dan tidak diforsir agar pelaksanaan haji bisa disempurnakan sampai pada Armuzna dan tawaf ifadah," kata Konsultan Pembimbing Ibadah daerah kerja Makkah Prof Aswadi di Makkah, Minggu.
"Bagi mereka mungkin karena sudah antrian panjang untuk naik haji, mungkin aji mumpung. Tapi jangan berlebihan dilakukan berkali-kali. Pernah itu ada yang sakit akhirnya apa yang menjadi tujuan utamanya yaitu haji tidak bisa terselesaikan," katanya.
Hal itu hingga menyulitkan bagi panitia untuk menyempurnakan ibadah haji dengan membadal hajikan.
Sementara itu, Kepala Daker Makkah Mukhammad Khanif juga mengimbau agar jamaah haji menyiapkan diri baik kesehatan juga menjaga asupan gizi.
Jamaah juga diimbau tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan kondisinya melemah karena ibadah haji pada puncaknya cukup memakan banyak energi.
"Jamaah hendaknya bisa mengukur sendiri sejauh mana kesiapan dari masing-masing jamaah dan tidak memaksakan diri untuk melakukan ibadah-ibadah yang sunah," kata Khanif.
Baca Juga: Update Info Haji 2022: 72.092 Jamaah Calon Haji Indonesia Sudah Tiba di Arab Saudi
Jamaah yang akan melaksanakan umrah sunah harus berniat umrah di miqat (batas) salah satunya di Masjid Aisha di Tan'im yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari Masjidil Haram.