BMKG Perkirakan Jawa Tengah Bagian Selatan Berpotensi Hujan Lebat Hingga Akhir Juni 2022

Senin, 27 Juni 2022 | 10:59 WIB
BMKG Perkirakan Jawa Tengah Bagian Selatan Berpotensi Hujan Lebat Hingga Akhir Juni 2022
Pengendara sepeda motor melintas saat hujan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (2/6/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Jawa Tengah bagian selatan berpotensi hujan lebat hingga akhir Juni 2022. Bahkan hujan lebat ini juga diperkirakan terjadi di pegunungan tengah.

Berdasarkan pantauan terhadap dinamika atmosfer pada tanggal 26 Juni 2022, Dipole Mode Index (DMI) masih bernilai negatif, yakni minus 0,49, normalnya 0,4.

Kondisi tersebut mengakibatkan suplai uap air dari wilayah Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat signifikan.

Hal itu dijelaskan Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin.

Dalam hal ini, pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng menjadi signifikan.

Selain itu DMI yang masih bernilai negatif, saat sekarang terdapat belokan angin dan konvergensi, sehingga potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa khususnya Jateng masih tinggi.

"Anomali suhu permukaan air laut atau sea surface temperature (SST) masih berkisar 1-3 derajat Celcius, sehingga berpotensi menambah massa uap air," katanya.

Terkait dengan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap akibat hujan lebat yang terjadi pada Minggu (26/6) siang hingga malam hari, Teguh mengatakan berdasarkan pantauan di beberapa pos pengamatan, curah hujan terpantau sedang hingga sangat lebat.

Menurut dia, curah hujan sedang yang terpantau di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung sebesar 26 milimeter dan Pos Pengamatan Bandara Tunggul Wulung sebesar 37 milimeter.

Baca Juga: Akibat Hujan Lebat, Banjir Genangi Sejumlah Desa di Cilacap

Sementara curah hujan di Sidareja terpantau 95 milimeter sehingga masuk kategori lebat, sedangkan di Karangpucung terpantau mencapai 146 milimeter dan masuk kategori sangat lebat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI