Sempat Bikin Ruwet, Jemaah Haji Lega Sales Kartu Perdana di Bandara Jeddah Lenyap

Minggu, 26 Juni 2022 | 20:21 WIB
Sempat Bikin Ruwet, Jemaah Haji Lega Sales Kartu Perdana di Bandara Jeddah Lenyap
Paviliun di Bandara Jeddah, Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA), Jeddah, Arab Saudi (Photo credit: MCH 2022)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keberadaan sales kartu perdana sempat menganggu kenyamanan calon jemaah haji yang tiba di Terminal Haji Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah. Kini, puluhan sales itu dipastikan sudah hilang mulai Sabtu (25/6/2022).

Hal ini tak terlepas dari surat keberatan Indonesia atas keberadaan penjual kartu perdana yang membeludak di bandara Jeddah. Indonesia mengeluhkan puluhan sales kartu perdana yang selalu mengerubungi jemaah haji.

Tentu hilangnya sales kartu perdana itu disambut baik oleh jemaah dan petugas haji. Apalagi, kini sudah tidak ada polisi yang berjaga khusus di paviliun tempat calon jemaah haji transit.

Kepala Sektor 2 Daker Bandara, Artanto mengapresiasi situasi tersebut. Menurutnya, pelayanan kepada jamaah haji menjadi lebih maksimal ketika tidak ada sales yang mengerubungi mereka satu per satu.

Baca Juga: Jamaah Haji Indonesia Imbau Tak Perjalanan Jauh dari Mekkah Jelang Puncak Haji, Alasannya Soal Keamanan

Jemaah haji dari Indonesia juga bisa langsung bergerak ke Mekkah dengan nyaman dan leluasa, begitu tiba di Arab Saudi. Mereka tidak perlu lagi tertahan lama di bandara akibat menghadapi puluhan sales kartu perdana.

"Enak sekali (sales lenyap) karena petugas bisa mudah memandu dan mengarahkan. Selain itu tidak membuat jamaah berlama-lama di bandara," kata Artanto saat  menyambut kedatangan jamaah kloter 2 Embarkasi Palembang (PLM), Minggu (26/6/2022) siang.

Berkat hilangnya sales kartu perdana, petugas haji bisa lebih fokus dalam bertugas membantu jemaah haji. Mulai dari yang ingin berwudhu, salat hingga umrah dengan lancar.

"Alhamdulillah kita bisa menjadi lebih mudah bertugas. Seperti mengarahkan jamaah haji berwudhu, salat sunat ihram dan berniat umrah. Waktu jamaah di bandara juga sesuai target kita, yakni satu hingga dua jam saja," jelasnya.

Artanto pun memuji aksi cepat tanggap Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam merespons surat keberatan dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Terlebih kehadiran sales bisa mencapai 70 orang.

Baca Juga: Mengintip Dapur Katering di Bandara Jeddah, Anti Molor Mengantar

Ia menilai banyak jamaah haji yang merasa tidak nyaman gegara aksi agresif sales. Apalagi, beberapa sales nekat membuka tas jamaah haji demi mendapatkan data nomor paspor atau visa, dengan alasan memberi kartu perdana gratis. 

"Respons ini juga bagian komitmen Arab Saudi yang menginginkan jamaah haji tidak berlama-lama ketika transit di bandara Jeddah," imbuhnya.

Artanto menduga, respons otoritas Arab Saudi yang cepat juga tak terlepas dari protes serupa negara-negara lain. Sebab banyak jemaah haji yang datang ke Mekkah lewat bandara Jeddah pada gelombang kedua.

Sebagai informasi, surat keberatan Indonesia atas puluhan sales kartu perdana yang menganggu kenyamanan dilayangkan oleh Kepala Kantor Urusan Haji (KUH Indonesia Nasrullah Jasam pada Selasa (21/6/2022) lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI