Suara.com - Presiden Joko Widodo akan menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Kyiv dan Moskow sejak konflik kedua negara terjadi.
Langkah Jokowi ke Ukraina dan Rusia untuk tujuan perdamaian mendapatkan dukungan dari Komisi Pertahanan DPR.
"Jadi secara prinsip ya tentu kami mendukung langkah aktif ini, tapi perlu juga tetap dijaga kewibawaan kita dan juga agar bisa membuat reaksi positif. Jangan malah membuat hal-hal yang kontra produktif nantinya, tapi intinya kita mendukung," kata anggota Komisi Pertahanan DPR Bobby Rizaldi, hari ini.
Kunjungan Jokowi ke kedua negara yang sedang berkonflik dinilai Bobby menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mulai berperan aktif dalam kancah global. Sikap yang menurut Bobby tidak ditunjukkan pemerintah dalam beberapa waktu terakhir. "Ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya, kita seperti pasif, defensive," kata Bobby.
Baca Juga: Jeda Pengumuman Hasil Pilpres 2024 hingga Pelantikan Capai 8 Bulan, Fahri Hamzah Khawatirkan Hal Ini
Perang antara Rusia dan Ukraina dikatakan oleh Bobby berdampak serius, misalnya krisis energi dan pangan, di negara-negara lain.
"Ini yang sangat berbahaya kalau ini terus menerus karena kita baru selesai dari pandemi Covid, kita harus menghadapi potensi adanya krisis energi dan energi pangan," kata Bobby dalam diskusi daring Crosscheck, Minggu (26/6/2022).
Dalam misi perdamaian yang akan dibawa Jokowi dalam kunjungan ke Ukraina dan Rusia, dia akan membicarakan masalah rantai pangan yang harus diaktifkan kembali.
"Dan ini saya rasa adalah kontribusi Bapak Presiden Jokowi, dia melihat perlunya ada peran aktif. Paling tidak perang ini berhenti dulu, negosiasi, setelahnya dengan dialog, bukan dengan blokade, bukan dengan artileri atau perang konvensional," kata Bobby.
Langkah Jokowi disebut Bobby menjadi berkontribusi sebagai peacemaker di tengah konflik Ukraina dan Rusia.
Baca Juga: Parpol Mulai Gerilya Jelang Pemilu 2024, Relawan Jokowi Ingatkan Santun Berkompetisi
Bobby berharap upaya Indonesia menjadi penengah konflik tidak sampai mengintervensi kedua negara.
Peran aktif Indonesia dikatakan Bobby harus mendukung kesetaraan karena posisi Indonesia sebagai salah satu motor negara non blok.
"Jadi saya rasa ini juga memberikan Indonesia peran yang penting sebagai salah satu kontribusi Indonesia peacemaker," ujar Bobby.