WHO Gelar Pertemuan Darurat untuk Membahas Deklarasi Darurat Kesehatan Global karena Cacar Monyet

SiswantoABC Suara.Com
Minggu, 26 Juni 2022 | 15:37 WIB
WHO Gelar Pertemuan Darurat untuk Membahas Deklarasi Darurat Kesehatan Global karena Cacar Monyet
perbedaan gejala cacar monyet dan cacar air (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 3.200 kasus cacar monyet dan satu kematian telah terkonfirmasi dan dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini.

Pada hari Kamis (24/06), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan perlunya pengawasan intensif di kalangan masyarakat yang lebih luas.

Ia menambahkan, kasus di negara non-endemik masih didominasi oleh laki-laki yang berhubungan seks dengan sesama laki-laki.

"Penularan dari orang ke orang sedang berlangsung dan kemungkinan tidak dianggap serius," kata Dr Tedros pada pertemuan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional.


Pertemuan para ahli ini diadakan oleh WHO untuk memutuskan apakah cacar monyet akan dinyatakan sebagai darurat kesehatan global.

Namun organisasi ini mengatakan komite darurat tidak akan mengumumkan keputusan apa pun sebelum hari Jumat.

Status "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" adalah tingkat kewaspadaan tertinggi WHO.

Mendeklarasikan cacar monyet sebagai keadaan darurat global berarti badan kesehatan PBB menganggap wabah itu sebagai "peristiwa luar biasa".

Artinya, penyakit itu berisiko menyebar melintasi lebih banyak batas wilayah negara, dan mungkin memerlukan tanggapan global.

Baca Juga: Ngeri! Ilmuwan Sebut Jumlah Mutasi Virus Cacar Monyet Diperkirakan Lebih Banyak dari yang Diketahui

Status ini juga akan membedakan cacar monyet, sama halnya dengan pandemi COVID-19 dan upaya berkelanjutan untuk memberantas polio.

Banyak ilmuwan ragu bahwa deklarasi semacam itu akan membantu mengekang epidemi, karena negara-negara maju yang mencatat kasus terbaru sudah bergerak cepat untuk menghentikannya.

Sejauh ini, 48 negara telah melaporkan kasus wabah cacar monyet yang dimulai pada Mei tahun ini.

Cacar monyet telah membuat orang sakit selama beberapa dekade di Afrika tengah dan barat, di mana satu versi penyakit itu bisa membunuh hingga 10 persen orang yang terinfeksi.

Versi penyakit yang terlihat di Eropa dan di tempat lain biasanya memiliki tingkat kematian kurang dari 1 persen dan sejauh ini tidak ada kematian di luar Afrika yang dilaporkan.

Dirjen WHOmenjelskan, hampir 1.500 kasus dugaan cacar monyet di Afrika Tengah sepanjang tahun ini, dengan 70 kematian.

Ia meminta negara-negara anggota WHI untuk berbagi informasi tentang virus tersebut dalam membantu upaya pencegahan penyebaran di berbagai negara.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI