Suara.com - Jakarta akan dilanda hujan siang hari, 26 Juni 2022. Hal itu berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG (BMKG).
Dari data yang diunggah BMKG di website resminya, pagi ini DKI Jakarta diperkirakan akan dilanda cuaca cerah berawan di seluruh wilayah.
Memasuki siang, DKI Jakarta akan diguyur hujan di beberapa lokasi.
Terlihat Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat diguyur hujan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Indonesia 26 Juni 2022, Awas Hujan Lebat di Aceh, Lampung dan NTT
Sedangkan untuk Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu diperkirakan dalam kondisi berawan.
Memasuki malam, seluruh wilayah DKI Jakarta akan kembali dilanda berawan.
BMKG juga memprediksi suhu di DKI hari ini mencapai 23 hingga 33 derajat celsius.
Sedangkan kelembabannya berkisar 65 persen hingga 100 persen.
Prakiraan Cuaca Indonesia
Baca Juga: Siapa GP Ansor? Organisasi yang Belakangan Jadi Sorotan
Prakiraan cuaca Indonesia 26 Juni 2022. Hujan lebat diperkirakan terjadi sejumlah daerah, seperti di Aceh, Lampung dan NTT.
Hal itu berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BMKG memprakirakan sejumlah provinsi di Indonesia dilanda hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada Minggu (26/6).
Prakiraan cuaca tersebut berlaku untuk Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Cuaca serupa juga berpotensi terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Sementara DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan berpotensi mengalami hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Menurut informasi BMKG, potensi hujan di sebagian wilayah Indonesia dipengaruhi oleh sirkulasi siklonik yang terpantau di Filipina bagian tenggara dan Maluku yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Kalimantan Utara, Filipina bagian tengah, Samudra Pasifik utara Papua Barat, di Maluku dan Papua.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Aceh hingga Selat Malaka, dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga barat daya Lampung, di pesisir barat Kalimantan Barat.
Selain itu, konvergensi juga memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Utara, di Laut Flores, dari Sulawesi Selatan hingga Teluk Tomini, di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur, dari Laut Timor hingga Maluku bagian selatan, dan dari Laut Arafuru hingga Sulawesi Tenggara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi. (Antara)