Suara.com - Sebuah insiden penembakan terjadi di sebuah kelab malam dan jalan sekitarnya di Oslo, Norwegia. Menurut keterangan polisi Norwegia, dua orang tewas dalam insiden itu dan 14 korban lainnya mengalami luka-luka.
Pelaku penembakan brutal yang menjadi tersangka dalam insiden itu beraksi seorang diri dan kini telah ditangkap.
Juru bicara kepolisian Tore Barstad kepada harian Aftenposten menjelaskan kronologi penembakan itu berawal di London Pub kemudian merembet ke jalan tempat tersangka diringkus beberapa menit usai melancarkan tembakan pada Sabtu dini hari waktu setempat.
London Pub merupakan bar dan kelab malam yang populer gay di pusat kota Oslo.
Baca Juga: Sadis! Dua Pastor Di Meksiko Ditembak Mati Di Gereja, Jasad Hilang
"Saya melihat seorang pria datang menenteng tas, dia keluarkan pistol dan mulai menembak," kata penyiar NRK Olav Roenneberg.
Namun, hingga kini belum diketahui motif tersangka melakukan serangan tersebut.
Oslo dijadwalkan akan menggelar parade tahunan Pride pada Sabtu, beberapa bulan setelah Norwegia menandai 50 tahun penghapusan undang-undang yang mengkriminalisasi hubungan sesama pria.
Perdana Menteri Jonas Gahr Stoere kepada kantor berita Norwegia NTB menyatakan bahwa insiden penembakan tersebut merupakan serangan "mengerikan dan sangat mengejutkan terhadap orang-orang tak bersalah".
"Kami belum tahu apa yang ada di balik tindakan mengerikan itu, tetapi kepada orang-orang yang takut dan berduka, saya ingin mengatakan bahwa kami bersama kalian."
Baca Juga: Menunda Penindakan Pelaku Penembakan Massal di SD Texas, Kepala Polisi Dinonaktifkan
Informasi dari kepolisian menjelaskan bahwa dua orang tewas dalam insiden dan 14 orang lain dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka parah.
Foto-foto yang disiarkan harian VG, NRK, dan lainnya memperlihatkan banyaknya petugas di luar London Pub, termasuk polisi dan petugas ambulans.
Helikopter terlihat lalu lalang di atas pusat kota Oslo, sementara bunyi sirene ambulans dan mobil polisi terdengar di seluruh kota.
Rumah sakit universitas Oslo mengatakan mereka telah disiagakan pada level tertinggi menyusul insiden itu. (Antara/Reuters)