Suara.com - Belakangan ini konflik dalam tubuh PKB antara Ketum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid sedang panas-panasnya. Perseteruan Cak Imin vs Yenny Wahid seolah membuka luka lama konflik PKB.
Sementara itu tak kalah menjadi sorotan adalah tentang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sendiri. Sejarah kelahiran partai politik berbasis massa Nahdlatul Ulama (NU) ini tak bisa dilepaskan dari sosok Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Namun sejak 25 Mei 2005 hingga kini, PKB dikuasai oleh Cak Imin selaku ketua umum. Yuk simak sejarah berdirinya PKB berikut ini.
Awal Berdirinya PKB
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lahir di Era Reformasi, tepatnya didirikann pada 23 Juli 1998 oleh para kiai dari Nahdlatul Ulama (NU), seperti Munasir Ali, Ilyas Ruchiyat, Abdurrahman Wahid, Mustofa Bisri, dan A Muhith Muzadi.
Baca Juga: Kronologi dan Fakta Cak Imin-Yenny Wahid Perang Narasi, Ribut Soal PKB?
Ketika itu setelah era Orde Baru berakhir, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kebanjiran usulan dari warga NU di seluruh pelosok Tanah Air untuk membentuk partai politik (parpol). Sementara itu KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur prihatin bahwa kelompok-kelompok NU ingin mendirikan partai politik NU karena terkesan mengaitkan agama dan politik partai.
Oleh karenanya, Gus Dur bersedia menginisiasi kelahiran parpol berbasis ahlussunah wal jemaah yang diperkuat dukungan deklarator lain seperti KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruchiyat, KH A. Mustofa Bisri, dan KH A. Muchith Muzadi.
Setelah pembentukan partai dan pemilihan nama, dilakukan deklarasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 23 Juli 1998 di Jakarta. Pemlihan nama PKB itu sesuai dengan sifat yang dijunjung dari parpol ini yakni kejuangan, kebangsaan, terbuka dan demokratis. Partai ini terbentuk untuk menampung aspirasi warga NU pada khususnya dan umat Islam serta rakyat Indonesia pada umumnya.
Perolehan Suara PKB pada Pemilu 1999 - 2014
Pada 1999, PKB dalam pemilu perdananya berhasil mendapat perolehan suara sebanyak 13.336.982 atau 12,61 persen. Kemudian, pada pemilu 2004-2009, PKB kembali menduduki peringkat lima besar dengan perolehan suara 12.002.885 atau 10,61 persen. Sayangnya, pada pemilu 2009-2014, perolehan suara PKB mengalami kemerosotan dengan hanya meraih 5.146.302 suara atau 4,95 persen.
Sebagai Ketua Umum, Cak Imin tidak hanya dikenal piawai memainkan strategi politik, tapi juga lihai dalam memotivasi semangat calon anggota legislatif asal PKB untuk berjibaku meraih kemenangan. Tekad bulat Cak Imin mengibarkan bendera kejayaan PKB pun terus dilakukan.
Semua keberhasilan PKB di tangan Cak Imin saat ini tidak lepas dari jasa besar pendiri PKB, yakni KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur dan kiai-kiai lainnya. Sejarah bangsa Indonesia mencatat, ketokohan dan kepemimpinan Gus Dur terbukti ampuh mendongkrak suara PKB di Pemilu 1999.
Kontributor : Trias Rohmadoni