Di dalam bus, petugas konsumsi jemaah haji akan memberikan penyuluhan singkat kepada para jemaah. Tujuannya agar jemaah segera menyantap makanan yang masih hangat.
"Saat pendistribusian ke bus-bus, kami mengingatkan jemaah untuk sesegera mungkin mengonsumsi makanan tersebut. Sebab, jemaah itu butuh asupan yang cukup untuk menjalankan ibadah, karena ibadah haji itu ibadah fisik," terang Kasie Konsumsi Daerah Kerja Bandara Fatma saat kepada tim Media Center Haji.
Jika diperhatikan, ada batas kedaluwarsa atau laik makan di setiap boks konsumsi yang dibagikan ke jemaah. Adapun batas kedaluwarsanya: untuk makanan pagi, maksimal dimakan pukul 11.00 WAS; untuk makan siang, maksimal pukul 17.00 WAS; dan untuk makan malam, maksimal 23.00 WAS.
Selain itu, boks diberikan warna dan nama sesuai dengan lokasi penerimaan konsumsi tersebut.
Apa isi menu makanannya?

Menurut Fatmawati, rasa dari santapan untuk jemaah sangat enak. Pun rasanya sudah sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Terlebih, para chefnya pun orang Indonesia semua.
"Dari segi rasa, alhamdulillah cukup enak, rasanya sudah selera makanan Indonesia. Chef-chefnya orang Indonesia semua, jadi komunikasinya enak," ujar Fatmawati.
Dalam setiap boks yang diberikan untuk jemaah, ada beberapa menu seperti nasi, laukpauk, 2 botol air mineral, saos sambal dan buah-buahan.
"Nah, di tahun ini, kita punya menu pudding asli Indonesia. Ini sesuai dengan anjuran bapak Presiden Joko Widodo dan Kementerian Agama untuk menggunakan produk-produk asli Indonesia," tutur Fatmawati.
Baca Juga: Orang Arab Sebut Jemaah Haji Indonesia Murah Senyum dan Sabar
Bukan cuma itu, petugas katering juga menyiapkan paket snack senilai dengan konsumsi nasi. Hal ini untuk mengantisipasi jika jemaah haji Indonesia membutuhkan.