Kronologi dan Fakta Cak Imin-Yenny Wahid Perang Narasi, Ribut Soal PKB?

Jum'at, 24 Juni 2022 | 15:01 WIB
Kronologi dan Fakta Cak Imin-Yenny Wahid Perang Narasi, Ribut Soal PKB?
Perang Narasi Cak Imin Vs Yenny Wahid [kolase/dok.Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua tokoh besar Nahdlatul Ulama yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan putri Gus Dur, Yenny Wahid saling sindir melalui media sosial.

Adapun sang ketua umum PKB tersebut diketahui telah memulai perang narasi dengan putri Gus Dur usai menyinggung soal Yenny bukan anggota PKB dan gagal membangun partai sendiri.

Seperti apa kronologi dan fakta Cak Imin-Yenny Wahid perang narasi tersebut? Berikut penjelasannya.

1. Kronologi perang sindiran Cak Imin vs Yenny Wahid

Baca Juga: Perang Narasi Cak Imin Vs Yenny Wahid, Dewan Syura PKB: Gus Dur Tak Bisa Diklaim dan Dikerdilkan Milik Segelintir Orang

Diketahui bahwa perseteruan kedua tokoh NU tersebut berawal ketika Yenny Wahid layangkan kritik kepada Cak Imin lantaran dinilai terlalu ambisius untuk maju ke Pilpres 2024.

Adapun kritik tersebut dilayangkan Yenny saat menghadiri acara di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang.

Manuever politik yang dikerahkan oleh sosok ketum PKB guna mengamankan posisinya di Pilpres mendatang Yenny nilai berseberangan dengan sikap Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf.

2. Yenny: Saya PKB Gus Dur, bukan PKB Cak Imin!

Tak berhenti di situ, Yenny menegaskan bahwa dirinya lebih memilih PKB aliran Gus Dur ketimbang PKB aliran Cak Imin

Baca Juga: Profil Cak Imin Ketum PKB, Lama Berseteru Dengan Putri Gus Dur

"Saya tidak di partai. Saya tidak punya partai. Saya PKB Gus Dur, bukan PKB Cak Imin," kata Yenny.

3. Cak Imin sentil balik

Usai putri Gus Dur layangkan kritikan tajam tersebut, Cak Imin layangkan sindiran balik kepadanya. Ketum PKB tersebut singgung soal Yenny yang tak berhak layangkan kritik lantaran bukan bagian dari PKB.

Tak tanggung-tanggung, Cak Imin juga singgung Yenny yang dinilai gagal bangun partai.

"Yeni itu bukan PKB, bikin partai sendiri saja gagal lolos, beberapa kali pemilu nyerang PKB enggak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya," tulis Cak Imin di akun twitternya @cakimiNOW, dikutip Jumat (24/6/2022).

Sontak, Cak Imin sebut bahwa Yenny tak berhak mengatur dirinya dan memintanya urus nasib partainya sendiri.

"Jadi ngapain ikut - ikut ngatur PKB, hidupin aja partemu yang gagal itu. PKB sudah aman nyaman kok," lanjutnya.

5. Yenny sarankan agar Cak Imin tidak baper

Perang sindir di antara keduanya tak kunjung berhenti. Yenny balas cuitan Cak Imin tersebut bahkan sampai menyebut sang ketua umum PKB "mengambil" partai orang lain.

Hahaha inggih Cak. Tapi ndak usah baper to, Cak. Dan memang benar, saya bukan PKB Cak Imin. Saya kan PKB Gus Dur. Cak Imin juga belum tentu lho bisa bikin partai sendiri.. kan bisanya mengambil partai punya orang lain. Peace, Cak” cuit Yenny.

5. Luka lama yang tidak ada obatnya

Beberapa tokoh pengamat politik menyoroti perseteruan dua tokoh yang dekat dengan sosok Gus Dur tersebut. Pakar politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai bahwa renggangnya hubungan kedua politisi tersebut sudah terjadi sekian lama dan hingga kini tidak menunjukkan titik terang.

"Ini luka lama yang tak ada obatnya, soal konflik Gus Dur dan Muhaimin yang tak pernah usai," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Kamis (23/6/2022).

6. Diduga memanas karena mendekati momen pilpres

Adi juga menilai bahwa memanasnya hubungan kedua anak ideologis Gus Dur tersebut terkait dengan momen pilpres yang semakin dekat.

"Saling serang Yenny dan Cak Imin menjadi babak baru perseteruan keduanya. Momentumnya pas jelang pilpres dan di saat PKB mulai berjarak dengan PBNU," lanjut Adi.

7. Dinilai rugikan PKB untuk maju Pemilu 2024

Adi menilai bahwa perseteruan yang tengah menerpa kedua tokoh Nahdliyin tersebut akan merugikan kesempatan PKB untuk berjuang di Pemilu 2024.

Cak Imin yang mengambil jarak dengan putri Gus Dur tersebut akan memecah suara para Nahdliyin karena mayoritas pemilih PKB sangat mendukung sang pendiri partai.

"Sedikit banyak pasti merugikan bagi PKB, karena banyak pemilih PKB sangat GusDurian," kata Adi

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI