Masinton Sebut PDIP Tak Alergi Kerja Sama, Soal Ogah Koalisi dengan Demokrat itu Pendapat Pribadi Sekjen

Jum'at, 24 Juni 2022 | 14:44 WIB
Masinton Sebut PDIP Tak Alergi Kerja Sama, Soal Ogah Koalisi dengan Demokrat itu Pendapat Pribadi Sekjen
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebut PDIP sulit kerja sama dengan Demokrat. (Suara.com/Bagaskara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengklaim merupakan partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri terbuka untuk bekerja sama dengan partai lain.

Ia mengatakan PDIP tidak alergi untuk berkoalisi sebagaimana yang dikatakan Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"PDI Perjuangan itu selalu terbuka lah, jadi ngga bisa disimpulkan bahwa kita ini alergi untuk bekerja sama dengan manapun," kata Masinton di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (24/6/2022).

Sementara itu terkait pernyataan Hasto yang menilai PDIP enggan berkoalisi dengan Demokrat, diakui Masinton itu merupakan pendapat pribadi Hasto.

Baca Juga: AHY Bertemu Ganjar Saat Salat Jumat, Demokrat: Orang-orang Baik Bertemu di Tempat Yang Baik

"Yang disampaikan pak sekjen secara pribadi. Tentu beliau menyampaikan itu fenomena di akar rumput. Terutama kepengurusan di level bawah ketika melakukan kerja sama dalam suatu gerak umpama fenomena dalam Pilkada," kata Masinton.

Sebelumnya, Syahrial Nasution menyentil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut PDIP sulit berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk Pilpres 2024.

Syahrial mengaku tak habis pikir mengapa PDIP sebagai sesama partai nasionalis justru menolak kerja sama dengan partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.

"Sulit dipahami sebagai sesama partai nasionalis, PDIP menolak kerjasama dgn @PDemokrat untuk kepentingan bangsa," kata Syahrial lewat cuitannya di Twitter yang diizinkan untuk dikutip Suara.com, Jumat (24/6/2022).

Syahrial menilai sulitnya kerja sama PDIP dengan Demokrat lantaran disebut hanya Hasto yang merasa alergi.

Baca Juga: AHY akan Bertemu Prabowo di Kertanegara Malam Ini, Bahas Koalisi?

"Hanya Hasto PDIP yang alergi. Mungkin karena kami sering tanya ke KPK, kapan Harun Masiku ditangkap?," tuturnya.

Lebih lanjut, Syahrial menyampaikan, sebelumnya pada masa kepemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) justru elite PDIP seperti Pramono Anung akrab dengan Demokrat.

"Waktu Pak @SBYudhoyono presiden, Pramono Anung dan BG akrab dengan Demokrat," ujarnya lagi.

Tutup Peluang

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan, sulit untuk menjajaki koalisi dengan PKS dan Demokrat untuk Pilpres 2024. Namun, PDIP bicara buka peluang bekerjasama dengan partai lain seperti Gerindra-PKB dan Golkar, PAN hingga PPP yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Ya kita ini kan dengan PAN, karena kan basisnya kan Muhammadiyah, dengan PKB dengan PPP, kemudian dengan Golkar dengan Gerindra, apalagi?," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).

Hasto mengatakan, memang partainya ingin menjajaki kerja sama dengan semangat bergotong royong.

"Kita ini kan membangun semangat gotong royong. Tapi kerja sama ini kan muncul dari satu niat terdalam bagi kemajuan Indonesia kita," tuturnya.

"Bukan semata-semata berapa kalkulasi politik menteri yang akan didapat dengan kerja sama itu, itu dalam sistem parlementer," sambungnya.

Lebih lanjut, saat disinggung peluang PDIP berkoalisi dengan NasDem, Hasto menjawab secara diplomatis.

"Oh NasDem kita kerja sama sejak tahun 2014 dan sekarang masih mendukung pak Jokowi dan Kiai haji Maruf Amin," ujarnya.

"Ya kalo 2024 masing-masing kan punya strategi. Kalau kami 2024 harus diawali dengan memperhebat pemerintahan Jokowi Kiai haji Maruf Amin dulu itu setelah tercapai, kemarin kan pak Jokowi baru ke IKN setelah itu berjalan dengan baik baru Agustus untuk pencalonan capres-cawapres ya 3 bulan 4 bulan misalnya itu baru dikerucutkan, sehingga Pemilu bisa dilakukan dengan suasana optimisme karena semua bergerak mendukung pak Jokowi pada saat ini."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI