Suara.com - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) menegaskan kalau pihaknya siap membantu warga Afghanistan yang menjadi korban gempa berkekuatan M 6,1 di negara tersebut pada Rabu (22/4/2022) dini hari. Kendati begitu, JK akan membicarakan terlebih dahulu bagaimana detail bantuan yang akan dilakukan oleh PMI.
Hal tersebut disampaikan JK usai menerima Kuasa Usaha ad Intern Kedutaan Afghanistan, Qias Barakzai di kediaman pribadinya di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (24/6/2022).
"Soal bantuan kita selalu siap, tapi kita akan bicara lebih dahulu dengan Duta Besar Afghanistan dan Bulan Sabit Merah bagaimana cara membantu mereka," kata JK.
Apalagi menurutnya, Afghanistan sangat membutuhkan bantuan dari seluruh pihak setelah menjadi korban gempa. Bukan hanya gempa, warga Afghanistan juga harus menelan kepedihan karena sebanyak 1.000 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut termasuk juga bencana banjir.
Baca Juga: Fakta Mobil Brio Merah Misterius Ditinggal di Jalan Sudirman: Ada Senpi, Stiker SPN Polda Sumsel
"Soal bantuan kita selalu siap, tapi kita akan bicara lebih dahulu dengan Duta Besar Afghanistan dan Bulan Sabit Merah bagaimana cara membantu mereka," kata Jusuf Kalla di Jakarta.
Lebih jauh, JK memastikan bentuk bantuan PMI akan berbentuk dana dan besarannya akan dibicarakan dengan pengurus PMI. JK memahami kondisi Afghanistan saat ini untuk bantuan medis atau barang.
"Di sana tidak mudah transportasi. Secara tenaga mereka cukuplah. Tapi mereka butuh dana untuk belanja kebutuhan di sana," ujar wapres ke-10 dan 12 tersebut.
"Tapi intinya kita akan bantu lewat Bulan Sabit Merah."
Selebihnya, JK menyampaikan prihatin dan rasa belasungkawa atas gempa besar yang mengguncang Afghanistan tersebut.
Baca Juga: Listrik Token vs Meteran, Lebih Hemat yang Mana?
Sebagai informasi, gempa bumi dahsyat mengguncang Provinsi Paktika dan Provinsi Khost di Afghanistan. Dalam berita yang beredar, 1.000 jiwa dikabarkan meninggal dunia dan 1.500 jiwa lainnya mengalami luka-luka.
Gempa bumi menyebabkan ratusan rumah hancur akibat gempa berkekuatan M 6,1 yang terjadi di kedalaman 51 km (32 mil). Kondisi tersebut menjadikan bencana gempa ini yang paling mematikan yang menyerang Afghanistan dalam dua dekade terakhir.
Gempa bumi melanda sekitar 44 km dari kota Khost dan getarannya terasa hingga 500 KM ke Pakistan dan India.