Listrik Token vs Meteran, Lebih Hemat yang Mana?

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 24 Juni 2022 | 13:56 WIB
Listrik Token vs Meteran, Lebih Hemat yang Mana?
Ilustrasi token listrik. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu terobosan yang diprakarsai oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah penggunaan token listrik pada rumah-rumah warga dalam tujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat demi melakukan penghematan energi. Tapi sebenarnya lebih hemat mana antara token listrik dengan listrik meteran?

Sebelumnya, penggunaan listrik di rumah rumah menggunakan sistem meteran atau pascabayar dimana setiap pelanggan baru akan membayar tagihan satu bulan setelah pemakaian. Sistem ini menjadi bahan evaluasi pihak PLN karena banyaknya komplain dari masyarakat yang merasa tagihan perbulan listrik mereka tiba-tiba membengkak. 

Tahun 2008, PLN pun melakukan terobosan dengan mengaplikasikan sistem prabayar dengan token listrik sehingga masyarakat dapat menghitung sendiri pemakaian listrik mereka perbulan. Penggunaan token listrik ini memiliki sistem yang sama dengan pulsa di ponsel. Kita dapat menentukan nominal kebutuhan listrik perbulannya dan membeli token layaknya membeli pulsa di berbagai merchant yang bekerjasama dengan PLN. Nantinya, token listrik dapat digunakan dan dipantau sendiri setiap harinya oleh pelanggan.

Namun sebenarnya, lebih hemat yang mana antara token listrik dan listrik meteran biasa pascabayar?

Baca Juga: Hyundai Sedang Kembangkan Mobil Listrik Mini dengan Harga Murah

Banyak orang yang menganggap bahwa penggunaan listrik prabayar lebih boros dibandingkan listrik pascabayar. Namun nyatanya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Penggunaan token listrik ini dikhususkan untuk pelanggan yang ingin mengetahui seberapa banyak listrik yang digunakan per harinya dan jadi evaluasi per bulan. Sedangkan untuk listrik meteran, hanya petugas PLN yang dapat mencatat dan memberikan laporan tentang penggunaan listrik hingga tarifnya kepada pelanggan.

Setiap jenis penggunaan listrik ini ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnya untuk token listrik, kelebihannya adalah pemakaian listrik lebih terkontrol dan tidak dikenakan biaya keterlambatan bayar karena isi token ditentukan sendiri oleh pelanggan. Sedangkan kekurangannya adalah terkadang pelanggan kehabisan token listrik di malam hari atau di situasi yang tidak memungkinkan untuk mengisi kembali token listrik.

Untuk kelebihan listrik pascabayar, kita tidak perlu repot-repot mengisi daya dan token jika dibutuhkan karena listrik akan terus mengalir dan menyesuaikan dengan tagihan di akhir bulan. Namun, hal ini bisa menjadi pemborosan ketika kita tidak memperhitungkan beban listrik yang digunakan di rumah dan bisa-bisa tagihan di akhir bulan membengkak.

Untuk itu, cobalah untuk meriset lebih dalam tentang situasi rumah dan kebutuhan listrik yang diperlukan agar nantinya jenis listrik tidak membuat pengeluaran rumahan perbulan menjadi membengkak akibat salah perhitungan. 

Baca Juga: 5 Keunggulan Apartemen untuk Dijadikan Tempat Tinggal, Harga Lebih Murah!

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI