Suara.com - Waspada gelombang tinggi di laut Selatan Jawa Barat hingga Yogyakarta. Peringatan itu dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BMKG menyebut kemungkinan gelombang sangat tinggi yang berkisar 4-6 meter.
"Hari ini (24/6) kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi seiring dengan perkembangan kondisi cuaca di laut selatan Jabar hingga DIY," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Jumat.
Dalam peringatan dini gelombang tinggi sebelumnya disebutkan bahwa tinggi gelombang 4-6 meter.
hanya berpotensi di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY, sedangkan di wilayah perairan selatan Jabar-DIY diprakirakan berkisar 2,5-4 meter (kategori tinggi, red.).
Dalam peringatan dini gelombang tinggi terbaru yang dikeluarkan pada hari Jumat, potensi terjadinya gelombang sangat tinggi yang berkisar 4-6 meter tidak hanya di Samudra Hindia selatan Jabar-DIY, juga di wilayah perairan selatan Jabar-DIY.
Peningkatan tinggi gelombang tersebut disebabkan oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 10-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Mentawai, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat, perairan selatan Jawa, Laut Badan, Perairan Yos Sudarso, perairan Merauke, dan Laut Arafuru.
"Arah gerakan angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi dapat memicu terjadinya gelombang tinggi.
Baca Juga: Cuaca Bali Dan Nusa Tenggara Berpotensi Hujan Ringan, Ini Daftar Kotanya
Selain itu, wilayah perairan selatan Jabar hingga DIY saat sekarang sedang berada pada musim angin timuran," kata Teguh.
Terkait dengan peringatan dini gelombang tinggi tersebut, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.
Selanjutnya, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko kapal feri, serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.
Selain itu, bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar tetap selalu waspada.
Sementara bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai diimbau untuk tidak mandi atau bermain air di pantai terutama wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku hingga hari Minggu, 26 Juni 2022. Jika ada perkembangan lebih lanjut, kami akan segera perbarui dan menginformasikannya kepada masyarakat," kata Teguh. (Antara)