Suara.com - Megawati Soekarnoputri kembali disorot publik usai dirinya lagi-lagi dianggap blunder dengan beberapa pernyataan yang disampaikannya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan.
Rapat itu sendiri berlangsung pada Senin (21/6/2022). Megawati kini menjadi bulan-bulanan warganet yang mengaku kesal. Terlebih pernyataan-pernyataannya juga sudah beberapa kali bertolak belakang dengan ucapan-ucapan sebelumnnya.
Nah, berikut ada 8 pernyataan Megawati yang dianggap blunder.
1. Masalah Minyak Goreng
Baca Juga: Tukang Bakso Disentil Megawati Saat Rakernas PDIP, PAPMISO Sebut Wajar Bila Anggota Tersinggung
Megawati sempat bingung melihat aksi emak-emak yang saling berebut untuk mendapatkan minyak goreng. Menurutnya, ada cara memasak lain yang bisa dicoba, seperti mengukus atau merebus. Pernyataan ini mengundang pro dan kontra di kalangan warganet.
Sebelumnya, Megawati juga pernah mengkritik Jokowi yang merupakan kader partai PDI-P terkait kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng. Pernyataan ini ia ungkapkan pada HUT PDI-P yang ke-49, 10 Januari 2022.
“Pak Jokowi, bayangkan, saya sering lihat, kemarin harga cabai sekian, harga minyak goreng sekian, aneh menurut saya, kok klasik amat ya," tutur Megawati kala itu.
Pada 18 Maret 2022 lalu, Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan warganet ketika potongan videonya beredar di media sosial. Dalam potongan video tersebut, Megawati prihatin melihat ibu-ibu yang harus antre panjang untuk mendapatkan minyak goreng.
"Apa ibu-ibu kerjaannya hanya menggoreng?" kata Megawati pada Maret 2022 lalu saaat membahas soal stunting.
Baca Juga: Megawati soal Capres PDIP: Pemimpin yang Saya Cari Tak Hanya Mengandalkan Elektoral Semata
Pernyataan itu menjadi viral karena warganet menyuarakan nasib para pedagang kerupuk hingga gorengan. Megawati juga disebut tak ikut prihatin dengan fenomena kelangkaan minyak goreng.
2. Sindir Puan Terkait UU
Masih pada perayaan HUT PDI-P yang ke-49, Megawati menyindir Ketua DPR RI yang juga merupakan putrinya, Puan Maharani, terkait undang-undang. Ia mengatakan produk legislasi yang dibentuk DPR tak sesuai dengan UUD 1945.
"UUD 1945 itu disitu katanya sumber segala perundangan, tapi terus di bawahnya seperti kayak tidak berhubungan atau kurang berhubungan menurut saya," ungkap Megawati.
3. Merasa Sedih saat Jokowi Dihina
Megawati juga pernah mengaku dirinya merasa sedih bahkan sampai menangis usai melihat Jokowi dihina, padahal sang presiden sudah banyak berjasa untuk rakyat Indonesia.
"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis lho, beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa? Mikir kita, mikir rakyat. Masa masih ada yang mengatakan Jokowi kodoklah," katanya, dikutip dari siaran pers, Rabu (18/8/2021).
Menurutnya, kritik tersebut perlu disampaikan secara solutif. Ia berkata, pihak-pihak yang mengatakan hal tersebut sebaiknya bertemu langsung dengan Jokowi. Bukan malah menghina dari belakang.
4. Sindir Orang yang Cari Untung di Tengah Pandemi
Megawati juga kerap menyindir orang-orang tertentu yang mencari untung di tengah pandemi. Ia menyebut mereka mencoba memperkeruh suasana dengan politik. Meski begitu, ia tak mengatakan secara detail siapa yang dimaksud dan mengaku hanya heran.
"Ada juga suatu kelompok kepentingan yang bertindak bagaikan benalu yang menginduk pada inangnya atas nama pandemi, mereka masih mencari keuntungan materi," ungkapnya pada HUT PDI-P ke-49.
5. Sebut Jakarta Berantakan
Megawati juga pernah menyindir pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menyebut kondisi ibu kota sangat berantakan. Pernyataan ini ia sampaikan saat menerima penghargaan dari Universitas Negeri Jakarta, Selasa (10/11/2020) lalu.
"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," kata Megawati.
6. Mengaku Sering Diejek
Pada penerimaan penghargaan dari UNJ, Megawati pun mengaku sering menerima ejekan atas sikap dan pendapatnya. Meski begitu, ia mengaku tidak terlalu peduli.
"Karena saya punya tujuan, semua bagi bangsa dan negara, bahwa negara ini harus maju. Lebih maju daripada negara-negara lain. Apakah bisa atau tidak bisa, saya bilang sangat bisa," katanya.
7. Enggan Punya Mantu Tukang Bakso
Baru-baru ini tersebar video pendek yang berisi pidato Megawati Soekarnoputri di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan yang berlangsung pada Senin (21/6/2022).
Megawati dalam pidatonya menyampaikan kriteria calon mantu kepada para peserta Rakernas, yang juga dihadiri langsung oleh Jokowi.
Dalam video yang beredar di media sosial itu, ia mewanti-wanti kepada ketiga anaknya yang juga hadir dalam Rakernas untuk tidak mencari pasangan yang berperawakan seperti tukang bakso.
"Jadi ketika saya mau punya mantu, saya bilang ke anak saya tiga ini. Awas loh kalau nyarinya yang kayak tukang bakso," ujar Megawati disambut tawa peserta acara.
Pernyataannya ini dianggap menghina profesi tukang bakso sehingga membuat Megawati kembali mendapat kecaman dari warganet serta beberapa tokoh publik.
8. Disebut Rasis
Dalam acara yang sama, Megawati juga dianggap rasis. Tepatnya dengan ucapan kopi susu yang diduga merujuk pada warna kulit orang Papua yang lebih hitam.
Meski disampaikan dengan nada bercanda, ucapan tersebut tetap menuai kecaman. Apalagi ucapan itu diikuti dengan pernyataan bahwa orang Papua hitam-hitam.
Dalam konteks pernyataannya, Megawati lalu menghubungkan kopi susu itu dengan Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo yang berasal dari Papua dan berkulit hitam.
Itulah sederet pernyataan Megawati dalam beberapa waktu yang dianggap blunder, mulai dari masalah minyak goreng hingga menyinggung Papua dan tukang bakso.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti