Suara.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menyiapkan hunian sementara bagi para warga yang terdampak bencana abrasi pantai yang melanda Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara pada Rabu (15/6/2022) lalu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Suharyanto mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembangunan hunian sementara.
"Pemerintah setempat juga diharapkan segera mengambil kebijakan untuk penyediaan lahan hunian baru (tetap) bagi masyarakat yang saat ini sudah terdampak maupun yang terancam abrasi pantai," ujar Suharyanto.
“Saya akan minta bantuan ke Kementerian PUPR saja biar cepat. Mereka sudah punya prototipe seperti yang sudah ada bagi warga lereng Semeru,” sambungnya.
Adapun hunian sementara tersebut berlokasi di wilayah Perkebunan Kelurahan Bitung (kompleks jalan menuju desa kilometer 3).
Nantinya hunian sementara ini akan dihuni para warga yang rumahnya terdampak abrasi yang hingga kini masih bertahan di lokasi pengungsian.
Selain itu, rencana relokasi pasar tradisional juga tengah disiapkan. Mengingat pasar ini berada dekat dengan titik terdampak dan beresiko terkena bencana serupa jika tetap dilokasi tersebut.
Berdasarkan data yang berhasi dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Jumat (24/6/2022) pukul 01.20 WIB menyebutkan total jumlah pengungsi sebanyak 127 KK atau 387 jiwa dengan rincian 53 KK atau 134 jiwa di BPBU Kelurahan Lewet, 46 KK atau 158 jiwa di Aula Sentrum PGA Uwuran Dua dan 28 KK atau 95 jiwa di rumah keluarga ataupun kerabat.
Baca Juga: BNPB: Jumlah Bencana di Indonesia Sejak Januari Capai 1.855 Kejadian