Uni Eropa Berikan Status Kandidat "Pesan Solidaritas" Kepada Ukraina

Jum'at, 24 Juni 2022 | 06:39 WIB
Uni Eropa Berikan Status Kandidat "Pesan Solidaritas" Kepada Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memberikan penghargaan kepada seorang prajurit Ukraina di sebuah titik komando saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut di luar kota selatan Mykolaiv, Ukraina, Sabtu (18/6/2022) [ANTARA FOTO via Reuters/Ukrainian Presidential Press Service/Handout]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pemimpin Eropa menerima Ukraina secara formal sebagai kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa atau European Union (EU) pada Kamis (23/6/2022).

Dikutip kantor berita Antara dari Reuters pada Jumat (24/6/2022), hal ini adalah langkah geopolitik yang berani dan dipicu oleh invasi Rusia atas Ukraina. Sekaligus menjadi pengingat bahwa blok 27 negara itu akan membutuhkan perombakan besar-besaran seiring dengan arahnya untuk melebar.

Meski waktu yang dibutuhkan Ukraina dan negara tetangganya, Moldova untuk dapat memenuhi syarat sebagai anggota dapat mencapai satu dekade, keputusan yang diraih dalam konferensi tingkat tinggi Uni Eropa selama dua hari ini akan menjadi langkah simbolis yang mengindikasikan niat blok Barat untuk terlibat dalam ke bekas Uni Soviet itu.

"Hari ini Uni Eropa mengirimkan pesan solidaritas kepada masyarakat Ukraina bahwa Anda berada dalam keluarga Eropa, bahwa Anda berada di EU," kata Perdana Menteri Irlandia, Micheal Martin di Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT EU.

Baca Juga: Menhan ke TNI AD: Nasib Bangsa ini Ada di Pundak Saudara

Langkah tersebut akan memulai perluasan paling ambisius bagi EU sejak masuknya negara-negara Eropa Timur usai Perang Dingin.

Presiden Vladimir Putin mengatakan "operasi militer khusus" yang diluncurkannya di Ukraina pada akhir Februari sebagian terpaksa dilakukan akibat perambahan Barat ke dalam kawasan yang dicirikan Rusia sebagai wilayah pengaruh geografis yang sah.

"Semua orang di Ukraina sedang menonton dan menunggu keputusan ini," kata Ivan Zichenko, seorang warga Ukraina berusia 34 tahun dari kota Kharkiv yang dilanda perang, yang sekarang tinggal di Brussel.

"Sangat, sangat penting untuk meningkatkan semangat mereka," katanya ketika puluhan orang meneriakkan "Ukraina adalah Eropa" pada rapat umum di luar gedung Brussel tempat para pemimpin Uni Eropa bertemu.

Sementara itu, Ukraina dan Moldova diperkirakan akan disambut di ruang tunggu EU pada Kamis, Georgia akan diberi "perspektif Eropa" tetapi harus memenuhi persyaratan sebelum dapat meraih status kandidat.

Baca Juga: 10 Negara Eropa Umukan Peringatan Dini Imbas Kebijakan Pasokan Gas Rusia

Meski demikian, di balik retorika kemenangan ada kekhawatiran di dalam EU terkait bagaimana blok itu dapat tetap jelas dan bersatu karena jumlah anggota terus membesar.

Setelah dimulai pada 1951 sebagai organisasi enam negara untuk bersama-sama mengatur produksi industri mereka, EU kini memiliki 27 anggota yang menghadapi tantangan kompleks mulai dari perubahan iklim dan kebangkitan China, hingga perang di depan pintu mereka sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI