"Saya sendiri berangkat haji. Istri juga mendaftar haji tahun 2011 bulan November, pas tanggal pernikahan langsung daftar dua nama. Tetapi istri meninggal 2018, awal Januari, karena sakit kanker," katanya.
"Tidak bisa digantikan karena waktu itu belum ada aturan pewaris ibadah haji dari pemerintah," ia menambahkan.
Said berangkat ke Tanah Suci bersama rombongan kelompok terbang 8 Embarkasi Hang Nadim Batam.
Dia sudah menyiapkan bekal yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci, termasuk suplemen vitamin untuk meningkatkan ketahanan tubuh.
"Kalau kita lihat info dari media itu panasnya 46 sampai 48 derajat, jadi harapan kita bagi jamaah ini tentu harus adanya trik untuk melaksanakan ibadah. Jangan sampai kita drop di sana," katanya.
"Saya juga membawa bekal vitamin, ada obat-obatan yang dikasih oleh petugas medis, dan juga ada tambahan dari saya sendiri," tutup Muhammad Said Siregar. (Antara)