Puasa Sebelum Idul Adha, Begini Hukum dan Keutamaannya

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 23 Juni 2022 | 18:19 WIB
Puasa Sebelum Idul Adha, Begini Hukum dan Keutamaannya
puasa sebelum Idul Adha - Ilustrasi puasa. (Pixabay/ambroo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak terasa Idul Adha 2022 akan tiba sebentar lagi. Perlu diingat bahwa ada amalan puasa sebelum Idul Adha yang dapat dikerjakan.

Sepuluh hari pertama Dzulhijjah bisa dikatakan sebagai waktu yang istimewa karena berkumpulnya ibadah-ibadah yang tak dapat ditemui di bulan lainnya, seperti puasa, kurban dan haji. Berikut penjelasan tentang puasa sebelum Idul Adha yang diambil dari laman NU Online.

Dalam penjelasannya, diuraikan bahwa ibadah yang dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah sangat dianjurkan termasuk puasa sebelum Idul Adha.

Namun karena puasa dilarang pada hari Idul Adha, maka ibadah ini terhitung sembilan hari saja. Keistimewaan sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah momen penting yang digunakan Allah untuk bersumpah dalam Surat Al-Fajr

Baca Juga: Jelang Idul Adha, MUI Imbau Warga Teliti Pilih Hewan Kurban Sesuai Syarat dan Bebas PMK

“Demi waktu subuh (1) Dan sepuluh malam (2).” 

Hal yang sama juga diungkapkan sejumlah ulama salaf dan ulama kontemporer seperti Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan yang  lainnya. Mereka meyakini, sepuluh malam yang dimaksud adalah sepuluh malam pertama di bulan Dzulhijjah, sesuai hadis yang dikutip Ibnu Katsir dari Shahih Bukhari.

“Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadis marfu'. Tidak ada hari-hari di mana amal sholih lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzul Hijjah. Kemudian para sahabat bertanya, ‘Dan bukan pula jihad, ya Rasulallah?’ Rasul lalu menjawab, ‘Dan tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tak lagi membawa apa-apa,’" (HR Bukhari 969).

Puasa Sebelum Idul Adha

Puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilakukan di hari Arafah, yaitu 9 Dzulhijah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji. 

Baca Juga: Menag Yaqut Sebut Kurban Saat Wabah PMK Hukumnya Sunnah Muakkad

Keutamaan puasa Arafah ini bisa disimak dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda:

"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).

Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilakukan pada hari Tarwiyah, yaitu pada 8 Dzulhijjah. Berdasarkan satu redaksi hadis ada yang mengungkap puasa Tarwiyah bisa menghapus dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. 

Meskipun hadis ini bersifat dhaif  atau kurang kuat riwayatnya, tapi para ulama memperbolehkan untuk mengamalkan hadis yang dhaif dalam kerangka fadla'ilul a’mal yaitu untuk memperoleh keutamaan.

Puasa sebelum Idul Adha, yaitu puasa Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah sangat dianjurkan agar umat muslim yang tak menjalani ibadah haji turut merasakan nikmat yang dirasakan oleh para jamaah di Tanah Suci.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI