Suara.com - Sosok mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad menuai atensi publik khususnya masyarakat Indonesia usai sebut bahwa Kepulauan Riau adalah bagian dari 'Tanah Melayu.'
Berdasarkan informasi yang dilansir kanal pemberitaan Singapura The Straits Times, mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia tersebut mengemukakan bahwa Kepulauan Riau (Kepri) adalah bagian dari Tanah Melayu.
Tak hanya Kepri, Singapura menjadi salah satu wilayah yang dicita-citakan oleh Mahathir kembali ke pangkuan negaranya.
Adapun pernyataan tersebut dilayangkan saat eks PM Malaysia tersebut mengisi acara Kongres Survival Melayu bertajuk 'Aku Melayu: Survival Bermula' yang digelar di Selangor pada Minggu (19/6/2022) lalu.
Baca Juga: Warga Jogja Tuntut Mahathir Mohamad Cabut Klaim Soal Kepulauan Riau Milik Malaysia
"Kita harusnya tak hanya meminta Pedra Branca dikembalikan, atau Pulau Batu Puteh, kita juga harus meminta Singapura pun Kepulauan Riau, mengingat mereka adalah bagian dari Tanah Melayu (Malaysia)," ucap Mahathir.
Sosok eks PM Malaysia tersebut ternyata memiliki rekam jejak yang panjang terkait kariernya.
Berikut profil Mahathir Mohamad termasuk perjalanan kariernya dalam kancah politik.
Riwayat hidup
Politisi bernama asli Mahathir bin Mohamad tersebut dilahirkan di Alor Setar, Negeri-negeri Melayu Tidak Bersekutu pada 10 Juli 1925.
Dikutip dari buku biografi berjudul Malaysian Maverick: Mahathir Mohamad in Turbulent Times karya Barry Wain, Mahathir merupakan seorang putera dari pasangan Mohammad Iskandar dan Wan Tempawan Wan Hanapi.
Mohammad Iskandar berprofesi sebagai seorang kepala sekolah dasar.
Mahathir kini menjalin hubungan pernikahan dengan Siti Hasmah Mohamad Ali dan dikaruniai dengan 7 orang buah hati.
Perjalanan karier
Usut punya usut, sosok eks PM Malaysia tersebut merupakan seorang dokter sebelum terjun ke dunia politik. Mahathir mengambil pendidikan dokter di Sarjana Muda Kedokteran dan Pembedahan (MBBS) dan kemudian bekerja di instansi pemerintahan.
Usai menikah dengan Siti Hasmah, Mahathir memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dan membuka praktik. Ia menjadi dokter berdarah Melayu di kota asalnya.
Terjun ke dunia politik
Biografi yang ditulis oleh Wain tersebut juga mencatatkan kiprah Mahathir dalam pergolakan politik di Malaysia. Ia menentang para pengusung pemerintahan Uni Malaya usai pendudukan Jepang berakhir.
Kemudian karier politiknya melejit ketika dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia pada tanggal 16 Juli 1981. Ia berhasil memenangkan pemilihan di bawah naungan partai Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO).
Melalui jabatannya, Mahathir telah banyak berkiprah dalam urusan kenegaraan, salah satunya dengan membebaskan 21 orang termasuk wakil menteri kabinet Hussein, Abdullah Ahmad atas dugaan tergabung dalam gerakan komunis terlarang.
Mahathir sempat mengundurkan diri dari dunia politik pada Oktober 2003 silam dan digantikan oleh Abdullah Ahmad Badawi.
Namun, usai Perdana Menteri Najib Razak terlibat dalam skandal 1Malaysia Development Berhad, Mahathir kembali masuk ke dunia politik dan melayangkan kritik terhadap Najib.
Mahathir bergabung dengan Pakatan Harapan pada tahun 2017 dan kembali memenangkan pemilihan perdana menteri pada pemilu 9 Mei 2018.
Kiprah Mahathir saat menjabat
Mahathir telah aktif berkontribusi sebagai PM Malaysia ketika menjabat. Ia telah aktif menanggulangi krisis keuangan pada 1990–1998 dan melakukan pembangunan ekonomi.
Ia juga kerap menjalin hubungan diplomatis dengan berbagai negara besar di dunia. Uniknya, sosok eks PM Malaysia tersebut sering melayangkan kritik terhadap Amerika Serikat namun tetap menjalin hubungan diplomatis yang erat.
Kontributor : Armand Ilham