Suara.com - Jamaah calon haji diminta pakai ihram dari Indonesia. Terutama dari embarkasi pemberangkatan di Tanah Air.
Alasannya waktu di Bandara Jeddah, Arab Saudi, terbatas.
Hal itu disampaikan Kementerian Agama.
"Kami sudah bersurat ke embarkasi dan Kanwil Kemenag seluruh Indonesia sejak 30 Mei 2022, untuk mengimbau dan mensosialisasikan agar jamaah mengenakan pakaian ihram sejak dari embarkasi," ujar Kepala Sie Bimbingan Ibadah dan Pengawasan KBIHU Daker Bandara Wahyu Dewarini dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Masjidil Haram Sediakan Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi untuk Tawaf dan Sa'i
Imbauan itu perlu disampaikan mengingat jamaah calon haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua seluruhnya mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Dari Jeddah, jamaah segera diberangkatkan ke Mekkah untuk melaksanakan umrah wajib.
Setibanya di Bandara Jeddah itu jamaah tinggal melaksanakan shalat sunah umrah.
Untuk niat dan miqat, bisa memilih antara dari embarkasi, yalamlam (di atas pesawat), atau saat tiba di Jeddah.
"Kami juga mengimbau pihak KBIH agar jamaah tidak mengenakan atribut KBIH, melainkan atribut nasional, yakni batik," ujar Rini.
Sementara itu, Petugas Bimbingan Ibadah dan Pengawasan KBIHU Daker Bandara, Zulkarnain Nasution.
Baca Juga: Ada Layanan Jasa Resmi Pendorong Kursi Roda di Masjidil Haram Bagi Jemaah untuk Tawaf dan Sa'i
Dia melihat masih ada beberapa calon haji yang belum mengenakan kain ihram saat tiba di Bandara Jeddah
Menurut dia, fungsi Layanan Bimbingan Ibadah dan Pengawasan KBIHU untuk memberikan edukasi dan memandu jamaah. Mereka mesti mengecek ihram jamaah dan mengajak mereka untuk meluruskan niat.
"Apakah sudah niat atau belum, lalu shalat sunahnya dan pakaian ihram untuk laki-laki, memang kelihatan masih datang dengan baju tapi setelah di plaza mereka semua berganti pakaian dan berangkat menuju Mekkah," kata dia. (Antara)