5 Fakta Gempa Dahsyat Tewaskan 1.000 Orang di Afghanistan, Politik Halangi Bantuan untuk Korban

Kamis, 23 Juni 2022 | 14:29 WIB
5 Fakta Gempa Dahsyat Tewaskan 1.000 Orang di Afghanistan, Politik Halangi Bantuan untuk Korban
Gempa berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang Afghanistan dan sebagian Pakistan. Jumlah korban diperkirakan mencapai ribuan orang, Dunia internasional buka opsi bantuan. (Ilustrasi-pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari negara Afghanistan dan Pakistan pada Rabu dini hari (22/6/2022) lalu. Gempa berkekuatan 6,1 magnitudo menggetarkan kawasan padat penduduk di dua negara tersebut.

Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa bumi itu telah menyebabkan guncangan kawasan di luar Kota Khost, Afghanistan Tenggara, sejauh 44 kilometer. Gempa tersebut diketahui berada dalam kedalaman 51 kilometer.

Apa saja fakta-fakta di balik peristiwa gempa Afghanistan tersebut? Berikut ulasannya.

1. Getaran dirasakan hingga 500 kilometer

Baca Juga: Gempa Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang, Taliban Bilang Begini

Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) menyebut, getaran akibat gempa 6,1 magnitudo tersebut dirasakan hingga 500 kilometer.

Tak hanya itu, getaran akibat gempa juga dirasakan oleh sekitar 119 juta orang yang berada di Pakistan dan Afghanistan.

EMSC menyebut, menurut para saksi mata, gempa dirasakan di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, serta di Ibu Kota Pakistan, Islamabad.

2. Korban jiwa diperkirakan lebih 1.000 orang

Gempa berkekuatan 6,1 magnitudo tersebut menghasilkan guncangan yang hebat yang dirasakan di Afghanistan dan Pakistan.

Baca Juga: Gempa Afghanistan Tewaskan 1000 Orang, Pemerintah Taliban Kesulitan Jangkau Daerah Terpencil

Hingga kini belum ada angka pasti mengenai jumlah korban jiwa akibat gempa tersebut. Namun seorang pejabat di Afghanistan memperkirakan 1.500 warganya telah tewas akibat gempa tersebut.

Tak hanya itu, diperkirakan gempa tersebut telah melukai 2.000 orang dan merusak sekitar 600 rumah di Negara Bagian Khorst.

3. Taliban berharap bantuan internasional

Hebatnya dampak gempa 6,1 magnitudo tersebut membuat pemerintah Afghanistan yang dikuasai oleh Taliban mengharapkan bantuan internasional.

Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Hamid Hassan menyebut, pihaknya masih berharap agar dunia internasional memberikan bantuan untuk para korban gempa.

Namun hingga kini, negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat masih membatasi hubungan dengan Afghanistan, karena tidak menyetujui berkuasanya Taliban di negara tersebut.

4. Sejumlah negara pertimbangkan bantuan untuk Afghanistan

Melihat besarnya dampak gempa di Afghanistan, sejumlah negara dan lembaga internasional mulai membuka opsi untuk memberi bantuan ke Afghanistan.

Salah satu dari negara tersebut adalah Amerika Serikat, di mana Presiden AS Joe Biden mengarahkan agar lembaga pemerintah di negara tersebut mengevaluasi opsi membantu para korban gempa di Afghanistan.

5. Lembaga kemanusiaan minta urusan politik dikesampingkan

Mencuatnya pertimbangan politik dalam proses pemberian bantuan untuk korban gempa di Afghanistan, mendorong sejumlah lembaga kemanusiaan bersuara.

Salah satunya adalah Kepala misi Federasi Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit di Afghanistan, Nichepore Maghendi.

Secara khusus ia meminta masyarakat internasional untuk bersatu dan mengesampingkan politik untuk mendukung pihak berwenang di Afghanistan untuk menghadapi dan mengatasi dampak gempa bumi di negaranya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI