Kerap Absen karena Sakit, M Kece Kini Dibawa ke Sidang Irjen Napoleon Pakai Kursi Roda dengan Kondisi Tangan Terborgol

Kamis, 23 Juni 2022 | 11:30 WIB
Kerap Absen karena Sakit, M Kece Kini Dibawa ke Sidang Irjen Napoleon Pakai Kursi Roda dengan Kondisi Tangan Terborgol
Kerap Absen karena Sakit, M Kece Kini Dibawa ke Sidang Irjen Napoleon Pakai Kursi Roda dengan Kondisi Tangan Terborgol. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah berkali-kali absen, M. Kece akhirnya hadir selaku saksi dalam sidang kasus dugaan kekerasan atas terdakwa Irjen Napoleon Bonaparte. M. Kece tampak menggunakan kursi roda saat tiba di ruang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022) hari ini.

Pantauan Suara.com, Kece tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Dia yang berada di atas kursi roda terlihat mengenakan batik cokelat dan dalam posisi tangan terborgol.

Beberapa petugas tampak mendorong kursi roda Kece ketika memasuki ruang persidangan. Setelah itu, dia langsung ditempatkan di samping kursi saksi.

"Bagaimana kondisi? Saudara siap ikuti persidangan?" tanya Ketua Majelis Hakim, Djuyamto.

Baca Juga: Irjen Napoleon Siap Lakukan Ini Jika Ada Yang Halangi M Kece Datang ke Sidang

"Sehat pak. Iya siap. Kondisi saya betul-betul sakit dan ada keterangan sakit dari RS," beber M Kece.

M Kece, korban penganiayaan di Rutan Bareskrim memakai kursi roda saat hadiri sidang kasus Irjen Napoleon Bonarparte di PN Jaksel, (Suara.com/Yosea Arga)
M Kece, korban penganiayaan di Rutan Bareskrim memakai kursi roda saat hadiri sidang kasus Irjen Napoleon Bonarparte di PN Jaksel, (Suara.com/Yosea Arga)

Djuyamto kemudian meminta kepada terdakwa Napoleon dan tim kuasa hukumnya serta JPU kalau pemeriksaan M Kece itu beragendakan pemeriksaan saksi pelapor. Pemeriksaan tersebut melanjutkan pemeriksaan sebelumnya yang sempat tertunda.

"Majelis mengingatkan untuk fokus (pemeriksaan terkait) agenda surat dakwaan ya," kata pungkas dia.

Pekan lalu, Kamis (16/6/2022), Kece absen untuk kali ketiga. Lantaran, Kece yang terjerat perkara penistaan agama telah diputus atau vonis atas banding yang diajukan pada 6 Juni 2022 lalu di Pengadilan Tinggi (PT) Bandung, Jawa Barat.

"Sehingga, kami mendapat peraturan sah dari PT Jabar yang menyampaikan bahwa tidak diberi kewenangan untuk mengeluarkan penetapan karena dari masing-masing pihak baik dari JPU maupun terdakwa belum nyatakan sikap kasasi," kata JPU di ruang sidang utama.

Baca Juga: Diduga Ada Yang Halangi M Kece Datang ke Sidang, Irjen Napoleon: Saya Siap Lakukan Tindakan Terukur

M Kece, korban penganiayaan di Rutan Bareskrim memakai kursi roda saat hadiri sidang kasus Irjen Napoleon Bonarparte di PN Jaksel, (Suara.com/Yosea Arga)
M Kece, korban penganiayaan di Rutan Bareskrim memakai kursi roda saat hadiri sidang kasus Irjen Napoleon Bonarparte di PN Jaksel, (Suara.com/Yosea Arga)

Mendengar jawaban itu, Hakim Ketua Djuyamto mengingatkan JPU terkait kewajiban menghadirkan saksi di dalam persidangan. Sebab, menghadirkan saksi berkaitan dengan pembuktian agar perkara terang benderang.

"Kami kembali pada asas dari JPU, bahwa kewajiban saksi datang adalah kewajiban jpu, karena konteksnya saodara yang mengajukan perkara ini pembuktian," ucap Djuyamto.

Dalam surat dakwaannya, jaksa menyebut Irjen Napoleon Bonaparte melanggar Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP, kemudian dakwaan subsider-nya, Pasal 170 ayat (1), atau Pasal 351 ayat (1) juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP dan Pasal 351 ayat (1) KUHP.

Irjen Napoleon bersama tahanan lainnya, yaitu Dedy Wahyudi, Djafar Hamzah, Himawan Prasetyo, dan Harmeniko alias Choky alias Pak RT disebut melakukan penganiayaan terhadap M Kece di dalam sel Rumah Tahanan Bareskrim Polri pada 26 Agustus 2021 dini hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI