Arie Kriting Kritik Guyonan Mantu Tukang Bakso dan Kopi Susu ala Megawati: Perasaan Ras Superior Kok Dipelihara?

Kamis, 23 Juni 2022 | 11:19 WIB
Arie Kriting Kritik Guyonan Mantu Tukang Bakso dan Kopi Susu ala Megawati: Perasaan Ras Superior Kok Dipelihara?
Pemain film Gara-Gara Warisan Satriaddin Maharinga Djongki atau Arie Kriting ditemui saat acara konferensi pers di Metropole XXI, Jakarta, Kamis (24/3/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah pernyataan Megawati Soekarnoputri di Rakernas II PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta pada Selasa (21/6/2022) kemarin masih menjadi sorotan publik.

Termasuk pernyataannya agar sang putri, Puan Maharani, tidak membawakannya menantu seorang pedagang bakso.

Bukan hanya itu, Megawati juga sempat bercanda mengenai Papua sambil menyinggung perihal "kopi susu", diduga merujuk pada warna kulit orang melanesia yang lebih gelap.

"Saya udah bilang nih, sama anak saya bertiga, 'awas lho kalau nyarinya yang kayak tukang bakso'," kata Megawati yang dibalas dengan tawa sejumlah hadirin Rakernas PDIP, dikutip Suara.com pada Kamis (23/6/2022).

Baca Juga: Puan Sebut Capres PDIP Ada di Tangan Megawati

"Waktu permulaan saya ke Papua, saya pun mikir, 'kok aku dewean yo (kok saya sendirian ya)'," ujar Megawati melanjutkan. "Makanya kemarin waktu saya bergurau dengan Pak Wempi, kalau sama Pak Wempi deket, kopi susu, itu kan benar. Tapi sudah banyak lho sekarang yang mulai blending."

Pernyataan yang dimaksudkan Megawati sebagai candaan ini rupanya mendapat respons keras dari sejumlah pihak. Bukan cuma para pegiat media sosial terutama di Twitter, public figure seperti komika Arie Kriting juga ikut mengkritik guyonan Megawati tersebut.

"Kalau mau mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika, ya harus beragam. Gak ada urusan orang kulit hitam harus kawin campur sama yang lain," tutur Arie, Kamis (23/6/2022).

"Memangnya kenapa kalau orang kulitnya gelap? Memang kenapa kalau jadi tukang bakso? Perasaan sebagai ras superior ini kok ya masih dipelihara," sambungnya.

Arie Kriting serta sejumlah warganet mengkritik guyonan tidak mau menantu seperti tukang bakso dan 'kopi susu' diduga menyinggung ras Papua ala Megawati Soekarnoputri di Rakernas II PDIP. (Twitter/@arie_kriting)
Arie Kriting serta sejumlah warganet mengkritik guyonan tidak mau menantu seperti tukang bakso dan 'kopi susu' diduga menyinggung ras Papua ala Megawati Soekarnoputri di Rakernas II PDIP. (Twitter/@arie_kriting)

Pendapat serupa juga disampaikan oleh sejumlah warganet. Banyak yang menilai kelakar Megawati itu bernuansa rasis dan mendiskreditkan beberapa pihak, yang ternyata malah ditertawakan oleh hadirin Rakernas.

Baca Juga: Soal Pilpres 2024, Ganjar Pranowo Tegaskan Dirinya Tegak Lurus dengan Keputusan PDI Perjuangan

"Gurauan 'kopi-susu' Megawati soal Papua dalam pidato ini menunjukkan bagaimana alam bawah sadar para elit NKRI selama ini ketika memandang Papua; rasis!" kritik warganet.

"1. Megawati merasa sendirian/asing ketika di Papua. 2. Pernikahan campuran membuat wajah orang melanesia menjadi Indonesia banget. Tampak sekali, bahkan seorang mantan presiden pun secara alam bawah sadarnya memang menginsafi kalau Papua itu bukan bagihan yang integral dari Indonesia," cuit warganet lain.

"Apa yang ibu Megawati sampaikan adalah bawah sadar (kejujuran) sebagai besar pemimpin Indonesia melihat Papua itu beda / ada pembedaan. Orang Papua sadar itu, maka keinginan untuk pisah/jadi negara sendiri. Bukan agenda asing, tapi ketidaknyamanan kami di Indonesia," lanjut warganet.

"Padahal rasis kok pada ketawa, Lucunya dimana yaa," imbuh warganet lain.

Meski begitu, beberapa warganet menilai Megawati tidak salah lantaran konteksnya bercanda. Perihal guyonan tukang bakso pun hanya dianggap sebagai upaya sang mantan presiden untuk mendapatkan menantu dengan bibit bebet bobot terbaik.

Utas kritikan Arie selengkapnya bisa dibaca di sini.

Megawati Juga Singgung Soal Kader PDIP Lakukan Manuver Politik

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) menyampaikan paparan saat paripurna pertama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Jakarta, Selasa (21/6/2022). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) menyampaikan paparan saat paripurna pertama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Jakarta, Selasa (21/6/2022). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP PDIP itu juga ikut menyinggung soal manuver politik kader-kader partainya. Tak main-main, Megawati mengaku siap memecat kader yang melakukan manuver politik.

"Kalian siapa yang berbuat manuver manuver, keluar! Karena apa, tidak ada di dalam PDI Perjuangan itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver!" tegas Megawati dalam Pembukaan Rakernas II PDIP.

Ia mengingatkan bahwa ada hak prerogatif Ketum PDIP untuk menentukan calon presiden dari partai berlambang banteng tersebut.

"Ingat lho! Lebih baik keluar deh. Lebih baik keluar deh, daripada saya pecat-pecati lho kamu, saya pecat lho," pungkas Megawati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI