Telan Anggaran Ratusan Miliar, KPK Temukan Banyak Proyek Mangkrak di Kalimantan Timur

Rabu, 22 Juni 2022 | 19:13 WIB
Telan Anggaran Ratusan Miliar, KPK Temukan Banyak Proyek Mangkrak di Kalimantan Timur
Telan Anggaran Ratusan Miliar, KPK Temukan Banyak Proyek Mangkrak di Kutai Barat Kaltim. (kpk.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan sejumlah proyek dan aset mangkrak di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Temuan tersebut diketahui setelah KPK melakukan rapat koordinasi (Rakor) pemberantasan korupsi sektor infrastruktur di Kabupaten Kutai Barat, Rabu (22/6/2022).

"KPK mengingatkan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung pemerataan pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutai Barat. Namun, KPK mendapati sejumlah proyek dan aset mangkrak serta tidak dimanfaatkan," kata Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan, Ipi Maryati Kuding saat dikonfirmasi, Rabu.

Adapun sejumlah aset yang disorot KPK yakni, Jalan Bung Karno yang terletak di Desa Juaq Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat. Di mana, pembangunan Jalan Bung Karno yang memiliki panjang 12 kilometer tersebut merupakan proyek multiyears.

"Jalan Bung Karno membelah bukit Mencelew dan memiliki peran penting sebagai jalur pendekat bagi masyarakat Kecamatan Tering menuju Barong Tongkok sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Kutai Barat," ucapnya.

Proyek ini mulai dikerjakan sejak tahun 2012 dan hingga 2022 ternyata proyek tersebut belum terselesaikan. Dari data yang diterima KPK proyek ini bernilai kurang lebih ratusan miliar.

KPK menemukan sejumlah proyek dan aset-aset mangkrak di Kutai Barat, Kalimantan Timur. (Dok KPK)
KPK menemukan sejumlah proyek dan aset-aset mangkrak di Kutai Barat, Kalimantan Timur. (Dok KPK)

"KPK terima proyek tersebut telah menelan dana sekurangnya Rp582 miliar," ujarnya.

Kemudian, pembangunan Pelabuhan Royoq di wilayah Hulu Mahakam, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat. Proyek ini dikerjakan pada 2009 – 2011 dan dilanjutkan tahun jamak tahap II pada 2012 – 2015.

"Telah menghabiskan anggaran sekitar Rp58,5 Miliar. Namun, sampai dengan tahun 2022 proyek tersebut belum selesai," katanya.

Selanjutnya, pembangunan Jembatan Aji Tullur Jejangkat (ATJ). Proyek jembatan sepanjang 1.040 meter itu dibangun untuk memangkas jarak tempuh 100 kilometer dari arah Samarinda – Kutai Barat dan sebaliknya.

Baca Juga: Duduk Bersama ICW, KPK Bahas Upaya Pemberantasan Korupsi Hingga Vonis Koruptor

"Proyek mulai dikerjakan sejak 2012 dan telah menyerap anggaran lebih dari Rp300 miliar. Dan saat ini proyek tersebut tidak dilanjutkan," kata Ipi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI