Jemaah Calon Haji Risiko Tinggi Diberi Jam Pintar, Ini Fungsinya Selama Ibadah

Rabu, 22 Juni 2022 | 18:40 WIB
Jemaah Calon Haji Risiko Tinggi Diberi Jam Pintar, Ini Fungsinya Selama Ibadah
Ilustrasi Jemaah haji Indonesia saat salat sunah Ihram di Arab Saudi. [Dok MCH 2022]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jemaah calon haji dengan status risiko tinggi diberi jam pintar untuk membantu selama menuaikan ibadah haji 2022. Hal ini dikatakan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Hang Nadim Batam.

Koordinator Bidang Informasi dan Humas PPIH Embarkasi Hang Nadim Batam, Syahbudi menjelaskan, jam pintar itu diberikan untuk jemaah haji dengan risiko tinggi agar bisa memantau kesehatan selama beribadah.

"Jam pintar ini disiapkan Kementerian Kesehatan RI, yaitu pusat kesehatan haji yang diberikan kepada jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid," kata Syahbudi di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (22/6/2022).

Sementara itu, Paramedis Kloter Tujuh Embarkasi Batam, Zulfikar Muhammad Ali Ibrahim menjelaskan fungsi jam pintar itu melalui video yang yang dibagikan petugas Humas PPIH Embarkasi Hang Nadim Bata.

Jam pintar itu bisa digunakan untuk melihat saturasi, detak jantung, tekanan darah jemaah calon haji. Data kesehatan itu kemudian akan terhubung dan tercatat aplikasi TeleJamaah.

Dengan begitu, petugas bisa memantau kesehatan jemaah calon haji yang memiliki risiko tinggi, sehingga kesehatan tetap bisa terjaga selama ibadah haji.

"Jadi semua riwayat pemeriksaan yang dilakukan oleh jam pintar akan tercatat di TeleJamaah. Jadi itu akan terkirim dan tersambung kepada tele milik petugas," terang Zulfikar.

"Jadi petugas cukup memantau dari TeleJemaah yang tentu sangat membantu petugas dalam menjalankan tugasnya," imbuhnya.

Selain itu, jemaah calon haji yang menggunakan jam pintar juga diminta untuk selalu memastikan baterai terisi penuh, serta digunakan sebagaimana mestinya.

Baca Juga: Jemaah Haji 2022 Diimbau Bayar Dam Sesuai Aturan Arab Saudi, Bagaimana Caranya?

"Dengan catatan jam tersebut terisi baterainya dan digunakan sebagaimana mestinya. Ke manapun jamaah pergi, diharapkan menggunakan jam tersebut karena membantu kami dalam memantau kesehatan jamaah," pesan Zulfikar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI