Suara.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan pembahasan antara partainya dengan PKS tidak sampai pada pembicaraan calon presiden. Namun, ia memastikan komunikasi yang berlangsung masih sebatas penjajakan.
Surya Paloh mengemukakan, masih terlalu jauh apabila sudah membicarakan capres, kendati NasDem sudah merekomendasikan tiga nama di rakernas pada pekan lalu.
"Oh kita belum sampai ke situ. Kita sedang lihat-lihat ini sedang menjajakin satu sama lain," kata Paloh usai menerima kunjungan PKS di NasDem Tower, Rabu (22/6/2022).
Walau belum ada pembicaraan soal capres, diakui Paloh, dirinya yang penasaran juga sempat ingin tahu siapa kiranya figur yang ingin dicalonkan oleh PKS.
"Kita lihat ini tadi saya ganggu-ganggu juga Mas Aboe Bakar ini Sekjen PKS. Kita nggak hanya sekadar melihat calon kita, ihat dua kantongnya sekjen ini kantong ada isinya apa enggak ini? Artinya suasana masih cair ya, belum, belum sampai saat itu oke," kata Paloh.
NasDem dan PKS menyamakan visi seiring pertemuan para elite masing-masing partai yang baru berlangsung sore ini. Total ada tiga poin visi. Satu di antara tiga poin dalam menyatukan dan menyamakan visi yang disepakati ialah menyiapkan kerja sama untuk Pilpres 2024.
"Menyepakati persiapan kerja sama Pilpres 2024 dalam waktu yang ditentukan bersama," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate membacakan kesepakatan poin tiga di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Asal Capresnya Anies, Ganjar atau Andika
NasDem membuka diri untuk ikut bergabung di Koalisi Semut Merah yang sedang dalam penjajakan dua partai, yakni PKB dan PKS. Ketua DPP NasDem Willy Aditya menyadari, partainya tidak bisa mengusung capres sendirian. Sehingga, butuh dukungan partai lain yang tergabung di dalam satu koalisi.
Baca Juga: Surya Paloh Ungkap Pertemuan Nasdem dan PKS untuk Jajaki Potensi Koalisi Pemilu 2024
"Semua terbuka. Ini kan koalisi kita terbuka saja. Nasdem tidak punya tiket, dengan partai manapun kita bisa bekerja sama," kata Willy di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (22/6/2022).