Mengapa Jokowi Ingin Mengunjungi Ukraina dan Rusia, Dua Negara yang Sedang Berperang?

Rabu, 22 Juni 2022 | 14:33 WIB
Mengapa Jokowi Ingin Mengunjungi Ukraina dan Rusia, Dua Negara yang Sedang Berperang?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Vladimir Putin (kanan). [Mikhail Klimentyev/TASS]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah perang Rusia dan Ukraina, Presiden Joko Widodo dijadwalkan bertemu  Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada akhir Juni 2022. 

Kunjungan Jokowi ke Kiev dan Moskow untuk menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan.

"Mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara, terutama negara berkembang dan berpendapatan rendah dan terus mendorong spirit perdamaian," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Rabu (22/6/2022).

Kunjungan itu dilakukan di tengah situasi yang kompleks yang terjadi antara kedua negara.

Baca Juga: Jokowi Akan ke Rusia - Ukraina Temui Presiden Putin dan Presiden Zelensky Akhir Juni 2022

"Kita paham situasi saat ini masih sangat-sangat complicated dunia juga paham mengenai kompleksitas masalah yang ada," kata Retno Marsudi.

Sebagai Presiden G20 dan salah satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekretaris Jenderal PBB, Jokowi ingin mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam, kata Retno Marsudi.

Presiden Jokowi akan menjadi pemimpin Asia pertama yang melakukan kunjungan ke dua negara itu.

Sebelum melakukan kunjungan ke Kiev dan Moskow, Jokowi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Elmau, Jerman. KTT G7 akan diselenggarakan pada 26 Juni sampai 26 Juni 2022.

Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral pada saat kesempatan KTT G7 dengan para leaders G7 dan leaders negara undangan.

Baca Juga: Jokowi Akan ke Ukraina dan Rusia Temui Presiden Zelenskyy dan Putin

Setelah dari Ukraina dan Rusia, Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Kunjungan ini dimaksudkan untuk menindaklanjuti kerja sama di bidang ekonomi antara kedua negara.

Kunjungan Jokowi ke dua negara yang sedang berkonflik merupakan rangkaian dari kunjungan ke beberapa negara pada akhir Juni.

Rencana Jokowi lawatan ke Ukraina dan Rusia diapresiasi anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS Sukamta.

Sukamta mengatakan keberangkatan Presiden RI harus didukung bersama dan dia berharap Indonesia akan kembali memainkan peran signifikan dalam ikut serta menjaga perdamaian dunia. "Karena perang ini membawa dampak negatif bagi kita semua," kata Sukamta.

Konflik Ukraina dan Rusia dikatakan Sukamta memiliki dampak sangat luas, terutama ke negara berkembang dan berpenghasilan rendah.

Banyak negara yang mengalami inflasi serta krisis, terutama krisis pangan dan energi global. Kemudian harga komoditas yang mengalami kenaikkan. Sejumlah harga komoditas yang naik, mulai dari gandum, minyak goreng, bahan bakar dan pupuk.

“Karenanya, Indonesia juga penting untuk membawa misi tentang pangan dan energi,” kata Sukamta.

Kunjungan itu akan menjadi langkah konkrit Indonesia sebagai Presidensi G20.

“Tentu kita semua berharap pertemuan dengan dua pemimpin negara yang sedang bertikai tadi membawa hasil yang sangat berarti bagi proses penghentian perang dan terciptanya perdamaian. Agar kita semua bisa segera pulih dari keterpurukan ekonomi sebagai dampak dari pandemic,” kata Sukamta. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI