Menurutnya, penyematan apapun atas sepak terjang seseorang atau lembaga harus memiliki padanan dalam kenyataan.
Padanan itu bisa berupa capaian kinerja, dengan indikator yang terukur atau pun pengakuan moral masyarakat, baik dalam negeri maupun dunia internasional.
“Semuanya ada pada Jaksa Agung sekarang, kinerjanya diakui dan dipuji DPR, dan secara moral masyarakat juga mengakui dan makin percaya Kejagung,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Mustolih juga menyoroti bagaimana dunia internasional memuji keseriusan Kejagung yang dipimpim Burhanuddin, dalam mengusut kasus pelanggaran HAM berat dalam tragedi Paniai, Papua tahun 2014 silam.
Apresiasi tersebut datang langsung dari Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB), Michelle Bachelet.
Hal itu juga menjadi salah satu pertimbangan yang benar jika sosok Burhanuddin dipuji sebagai Jaksa Agung terbaik yang pernah ada.
“Ya, artinya memang layak (dipuji),” tandas Mustolih.
Walau begitu, pengamat juga memberikan pesan kepada Burhanuddin agar tidak merasa cepat puas dengan pencapaian yang diraih.
Pasalnya, penyematan sebagai Jaksa Agung terbaik masih perlu terus diuji dan dibuktikan sepanjang kepemimpinannya.
Baca Juga: Kejagung Periksa Pejabat Kemendag dan Kemenko Perekonomian Terkait Dugaan Korupsi Ekspor CPO
“Waktu yang akan menguji, mudah-mudahan terus gigih menjaga wibawa penegakan hukum kita,” tandasnya.