Suara.com - Ketika musim haji, jutaan jemaah berbondong-bondong ke Masjidil Haram, Mekkah. Salah satu titik yang mesti diwaspadai jemaah adalah eskalator.
Ya, banyak jemaah yang berebutan untuk naik eskalator di Masjidil Haram. Tentunya, ini bisa menimbulkan potensi bencana dan cedera. Salah satunya dialami oleh jemaah calon haji Indonesia.
Dua jemaah haji asal Indonesia mengalami patah tulang saat terjatuh dari eskalator. Mereka mengalami patah tulang pada tempurung lutut dan pergelangan lutut.
M. Rizal Novianto, dokter dari Tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH), mengimbau jemaah untuk waspada ketika menaiki eskalator di Masjidil Haram.
Baca Juga: Terjatuh dari Eskalator Masjidil Haram, 2 Jemaah Haji RI Alami Patah Tulang
Berikut tips yang mungkin bisa diperhatikan jemaah ketika naik turun:
1. Jaga Keseimbangan
Jemaah haji Indonesia diimbau untuk menjaga keseimbangan ketika menaiki tangga eskalator Masjidil Haram.
"Jaga keseimbangan dengan menapakkan kaki dan memegang handrail dengan benar," ujar M. Rizal saat dihubungi tim Media Center Haji, Selasa (21/6/2022).
2. Hindari bergerombol
Baca Juga: Alasan Menu Jemaah Haji Indonesia Wajib Bercita Rasa Nusantara, Ada UU-nya Lho!
Untuk mencegah terjadinya cedera, jemaah haji Indonesia diimbau untuk naik dan turun eskalator dengan tidak bergerombol. Sebab, hal ini bisa memicu kerumunan yang menghambat jemaah lain.
"Hindari turun dan naik eskalator secara bergerombol," tutur M. Rizal.
Sekadar informasi, dua jemaah haji mengalami patah tulang saat terjatuh dari eskalator pada Minggu 19 Juni 2022.
Jamaah haji tersebut berasal dari SUB 2 dan JKG 9, masing-masing mengalami patah tulang pada tempurung lutut dan pergelangan tangan.
Menurut dr. M. Rizal Novianto, dari tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH), kejadian tersebut sebenarnya menimpa beberapa orang, namun korban lain hanya mengalami luka-luka ringan.
“Saat ada yang terjatuh di eskalator, tentu saja yang berada di belakang orang tersebut ikut terseret jatuh. Alhamdulillah yang lain hanya luka ringan”, kata dr. Rizal yang memberikan pertolongan awal pada korban.
Dua jamaah tersebut akhirnya dirujuk ke RS terdekat sebelum akhirnya di pindah ke KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia).