Suara.com - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan sejumlah akses jalan masih terganggu akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (18/6/2022) kemarin.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Sukabumi, TNI-Polri, Pemerintah Desa, Dinas PU, Tagana, Relawan dan Masyarakat masih terus melakukan upaya penanganan.
"Salah satunya dengan melakukan penutupan akses jalan yang terdampak longsor. Himbauan kepada warga yang melintas juga dilakukan untuk tetap waspada untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang diinginkan selagi dilakukan perbaikan," kata Abdul, Selasa (21/6/2022).
Hasil pendataan sementara menyebutkan, sedikitnya 4 kepala keluarga atau 12 jiwa yang terdampak.
Baca Juga: Dua Kampung di Cianjur Terendam Banjir, BPBD Ungkap Penyebabnya
Laporan setempat menyebutkan, potensi dampak berpeluang meluas hingga mencapai 600 jiwa terdampak longsor.
Adapun lokasi terdampak meliputi Desa Cisarua di Kecamatan Nagrak, Desa Langensari, Desa Palasari Hilir di Kecamatan Parungkuda, dan Desa Munjul di Kecamatan Ciambar.
"Kejadian longsor ini juga mengakibatkan 1 rumah rusak sedang, 2 tempat pelayanan terpadu, 2 fasilitas umum dan 1 unit jembatan terdampak," ucapnya.
Tim gabungan terus berupaya melakukan penanganan darurat di lapangan dengan terus membangun koordinasi dan bergotong royong membersihkan material longsor.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG dua hari kedepan (22/6) wilayah Kabupaten Sukabumi berpeluang diguyur hujan dengan intensitas ringan.
Baca Juga: Rel Kereta Api di Pamuruyan Sukabumi Tertimbun Longsor, Dua Perjalanan KA Pangrango Dibatalkan
BNPB menghimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Terlebih peluang bekas longsoran lama dapat berpotensi terjadi kembali apabila tidak dilakukan perbaikan.