Mischa Project berdiri sejak November 2021. Lewat lembaga ini para pengungsi dilatih dan disalurkan kemampuannya.
"Mereka dilatih latihan workshop modeling, fotografer juga, styling. Terus kita ikut sertakan untuk awal ini di video kampanye mereka jadi model, styling juga, dan fotografer juga," jelas Hida.

Peringatan Hari Pengungsi Sedunia 2022 yang jatuh pada Senin (20/6) ini, Mischa Project menampilkan keahlian para pengungsi dalam dunia fesyen dan seni. Para pengungsi menampilkan koleksi brand pakaian milik Hilda layaknya seorang model.
Salah satu pengungsi yang berkesempatan menjadi model pakaian milik Hilda adalah Um Muminin, seorang ibu anak dua asal Sudan yang sudah berada di Indonesia selama delapan tahun.
Um meninggalkan Sudan seroang diri karena konflik yang terjadi. Dia tiba di Indonesia pada 2014 lalu. Hingga pada tahun pertama di Indonesia dia memutuskan menikah dengan seorang pria yang sama-sama berasal dari Sudan. Kekinian dirinya sudah memiliki dua orang putra.
Diakuinya tantangan terbesar pengungsi adalah untuk mengaktualisasikan diri. Dia merasa tidak cukup hanya menjadi seorang ibu rumah tangga.
"Saya stres karena tidak ada kegiatan, hanya di rumah saja," kata Um.
Um mengatakan sangat terbantu dengan adanya Mischa Project, setidaknya dia memiliki aktivitas untuk meningkatkan kemampuannya menjadi model, sambil menunggu dikirimkan ke negara ketiga yang belum diketahuinya entah kapan.
Sementara di bidang seni, Mischa Project memamerkan sejumlah karya lukisan yang dibuat oleh Jafari Freshteh, seorang pengungsi perempuan asal Afganistan.
Baca Juga: Di Hadapan Aparat, Gerombolan Pria Beringas Serang Warga Kampar Pakai Samurai
Perempuan berusia 24 tahun ini sudah berada di Indonesia selama empat tahun. Konflik juga yang akhirnya membuat ia meninggal negaranya.