Bantah Ada Mafia Minyak Goreng, Zulkifli Hasan Bongkar Penyebab Masalah Migor

Senin, 20 Juni 2022 | 17:34 WIB
Bantah Ada Mafia Minyak Goreng, Zulkifli Hasan Bongkar Penyebab Masalah Migor
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau minyak goreng curah di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (16/6/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buka-bukaan membongkar penyebab masalah minyak goreng di Tanah Air yang sempat langka hingga harga melambung tinggi. Ia justru menepis anggapan adanya mafia migor.

Zulhas, sapaan akrabnya, ternyata meyakini tidak ada campur tangan mafia dalam persoalan distribusi, ketersediaan, dan pengendalian harga minyak goreng yang mendera Indonesia selama beberapa bulan terakhir.

Ia justru meyakini masalah minyak goreng lebih diakibatkan kekeliruan mengantisipasi lonjakan harga minyak sawit mentah (CPO) di dunia. Menurutnya, pemerintah terlambat mengantisipasi kenaikan harga minyak di dunia.

"Enggak, saya kira bukan soal mafia tidak mafia. Ini kan ada kenaikan harga booming. Teman-teman punya CPO langsung jual cepat, nah ada keterlambatan kita mengantisipasi," kata Mendag saat ditemui di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarya, Senin (20/6/2022). 

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Luhut dan Zulhas Masih Butuh Waktu Jinakkan Harga Minyak Goreng Sebulan Lagi

Menurut Zulkifli, kenaikan harga minyak sawit dunia tersebut seharusnya bisa menjadi berkah. Namun yang terjadi justru sebaliknya, dan malah menimbulkan masalah di dalam negeri yang belum pernah terjadi.

Tak sampai di situ, Zulkifli juga mengklaim dirinya sudah mengetahui di mana letak permasalahannya. Sehingga diharapkan dalam waktu dua bulan, masalah harga minyak goreng bisa diatasi.

"Harga bagus kan berkah sebetulnya. Ini harga bagus bukan berkah, jadi masalah. Nah ini yang harus kita urai di mana. Saya sudah tahu, sudah kita perbaiki, sudah ada jalan keluarnya. Sebulan dua bulan beres insha Allah," ujar Zulkifli.

Mendag menjabarkan salah satu solusi yang disiapkannya adalah memperbaiki tiga jalur distribusi yang akan memasok minyak goreng curah ke lebih dari 10.000 titik penjualan, di mana satu harga Rp14.000 per liter bagi masyarakat.

Selain itu, Mendag juga menempuh upaya pembuatan kemasan sederhana untuk minyak goreng curah agar memudahkan proses distribusi ke seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Diperintahkan Segera Turunkan Harga Minyak Goreng, Jokowi Ngaku Luhut dan Zulhas Minta Waktu Sebulan

Ketika ditegaskan apakah menurutnya tidak ada mafia minyak goreng, Mendag mengatakan "ya perdagangan itu biasa. Ada yang bagian untung lebih bagian yang kayak...ya biasa itu".

Sebelumnya, Kejaksaan Agung telah menetap lima orang sebagai tersangka dalam perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO dan produk turunannya, termasuk minyak goreng, yang terjadi pada Januari 2021 sampai Maret 2022.

Kelima tersangka itu adalah Indrasari Wisnu Wardhana selaku Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan.

Kemudian empat orang lain dari pihak swasta, yakni Master Parulian Tumanggor selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Senior Manager Corporate Affairs PT Pelita Agung Agrindustri/Permata Hijau Group Stanley MA.

Berikutnya Picare Tagore Sitanggang selaku General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas dan pendiri dan penasihat kebijakan/analisa PT Independent Research & Advisodry Indonesia Lin Che Wei.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga sudah memerintahkan aparat hukum untuk melanjutkan penindakan terhadap dugaan pelanggaran dan penyelewengan aturan distribusi, serta produksi minyak goreng yang berlaku. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI