Suara.com - Seorang anonim cuitkan curhatan yang mengaku memiliki tetangga yang berkelakuan buruk kepada keluarganya. Tetangganya tersebut diduga merusak tanaman yang ditanam oleh orang tuanya. Cuitan tersebut ia kirimkan pada akun Twitter @SeputarTetangga pada Minggu (19/06/22).
Di awal cuitannya, ia menceritakan bahwa orang tuanya hobi menanam pohon dan bunga.
Suatu ketika, salah satu pohon yang ditanam oleh orang tuanya patah. Ia kemudian menuduh tetangganya yang merupakan seorang ustaz dan guru ngaji merusak tanaman tersebut.
"Aku punya tetangga, suaminya ustaz, bininya guru ngaji. Sama warga sini, dipanggil umi dan abi. Tapi kelakuan pada keluargaku benar-benar naudzubillahi min dzalik. Ibu dan ayahku adalah seseorang yang suka menanam pohon dan bunga . Pernah suatu hari, ayah mendapati pohon yang ia tanam kayak sengaja dipatahin," ungkap sender.
Tuduhan dari sender ini berlandaskan dari perkataan dari tetangganya yang pernah mengatakan bahwa dirinya tidak ikhlas jika ada sehelai daun dari tanaman yang keluarga sender ini jatuh ke wilayah rumah mereka.
"Yang mana pelakunya si umi solehah ini. Kenapa kami bisa tahu? Karena ia perrnah bilang, 'Saya nggak ikhlas kalau sehelai daun kalian jatuh ke tana kami'. Apa sebegitunya ya?" tulis sender.
Cuitan ini pun menuai beragam respons dari netizen. Banyak netizen yang merasa bahwa sender ini hanya play victim dan fitnah, karena tidak ada bukti kuat yang membuktikan bahwa tetangganya lah yang mematahkan salah satu pohon yang ditanam oleh orang tuanya.
"'Kenapa kami bisa tahu? Karena ia pernah bilang ...' Berarti ini masih prasangka dan tidak bisa dibilang tahu. Tanyakan dulu baik-baik. Kalau ada bukti, baru baku hantam," terang netizen.
"Playing victim nih sendernya. Gue kalau disuruh setiap hari nyapu daun pohon orang lain di halaman gue juga ogah," kata netizen.
"Cerita itu yang jelas. Kalau cuma dari kata-kata itu tidak membuktikan apa-apa," ungkap netizen.
"Kamu ada bukti nggak nder selain kata-kata si umi yang matahin pohon dia? Kalau nggak ada, jatuhnya fitnah lho ya. Selain itu, perlakuan yang naudzubillah itu yang kayak gimana?" tanya netizen.
"Sender-nya tolong jelaskan dulu kronologi detailnya. Jangan hanya menceritakan sudut pandang negatif si keluarga ustaz saja. Ceritakan juga bagaimana aktivitas keluarga Anda dengan masyarakat, bagaimana batas-batas tanah pekarangan yang berhimpitan dengan tana si ustaz. Menurutku ceritamu hanya membernarkan sepihak. Apalagi buktinya tidak ada, hanya berdasarkan 'pernah dengar'. Bukan berarti dia mematahkan pohonmu. Jangan-jangan keluargamu yang sebenarnya bermasalah? Bukti tidak valid berarti Anda memfitnah," tambah netizen.