Suara.com - Tindakan pelecehan seksual bisa terjadi di mana dan kapan saja. Meski begitu, terdapat beberapa tempat yang rawan menjadi lokasi terjadinya pelecehan seksual, salah satunya di transportasi publik.
Seperti dikisahkan oleh seorang wanita penumpang kereta api berikut ini. Lewat unggahan Twitter-nya, pemilik akun @Selasarabu_ ini menceritakan pengalamannya ketika duduk bersebelahan dengan seorang pelaku pelecehan seksual.
Tim Suara.com sudah diperkenankan untuk mengutip pengalaman kurang menyenangkan yang dialaminya tersebut. Dipantau di videonya, terlihat tangan penumpang pria yang duduk di sebelahnya perlahan-lahan semakin mendekati kakinya.
Penumpang pria itu terlihat seolah sedang duduk tenang di tempatnya. Namun tangan kirinya ternyata diam-diam mencoba meraba-raba paha penumpang wanita yang duduk di sebelahnya.
Baca Juga: Tak Bisa Rogoh Uang karena Sedang Makan, Cewek Ini Syok Kepalanya Kena Toyor Pengemis
"Itu dia berulang kali kayak begitu, ku videoin juga," ujar pemilik akun, dikutip pada Senin (20/6/2022).
Menurutnya penumpang tersebut naik sudah melakukan hal tidak senonoh sejak naik, yang tentu membuatnya merasa risih. Hingga puncaknya pria itu mulai melakukan tindakan asusila kepadanya.
"Jadi aku negur dia 2 kali, teguran pertama 'mas, maaf' sambil ku tunjuk tangannya. Dia tarik tangannya dan bilang 'ooh'. Lalu masih dilakukan," katanya.
Lantaran kembali dilakukan, ia pun menghubungi kondektur agar dibantu dicarikan tempat duduk pengganti. Tepat setelah itulah terjadi pelecehan seperti yang tampak di video.
"Lalu kutegur lagi, 'Mas, maaf tangannya', responnya dia menarik tangan dan cuma 'oh iya'. Saat itu aku sudah panas dingin," jelasnya.
Baca Juga: Sedang Panas-panasnya, Bocah Ngamen Dibawa Orangtua Tuai Kecaman Publik: Eksploitasi
Awalnya pemilik akun masih sempat berpikir positif dan menduga insiden yang dialami sebatas bentuk ketidaksengajaan.
"Eh kok semakin lama makin-makin. Setiap aku gerak pasti tangannya dipindah, ga lama balik lagi," tuturnya.
Selayaknya yang kerap dialami korban pelecehan seksual lain, pemilik akun sempat tidak mampu bergerak sama sekali. Ia juga tak sanggup untuk sekadar menegur atau mencari pertolongan.
"Deg-degannya minta ampun. Akhirnya berusaha untuk gerak. Setelah ini ku tegur, eh masih aja dilakuin. Akhirnya aku lapor, minta pindah kursi," tuturnya.
Beruntung permintaannya pindah kursi dapat segera ditanggapi oleh kondektur yang bertugas, sehingga memungkinkannya untuk terbebas dari pelaku pelecehan seksual tersebut.
Bukan hanya itu, keluhannya tersebut juga langsung medapat tanggapan dari manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI). Melalui DM Twitter, akun resmi KAI menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi.
"Kami telah berkoordinasi dengan rekan yang bertugas, untuk laporan Kakak telah ditindaklanjuti dengan kondusif," katanya, meski tak ada penjelasan lebih lanjut mengenai tindakan yang ditempuh KAI.
Insiden ini tentu memicu amarah publik, apalagi karena pelaku yang terkesan tidak ambil pusing sekalipun sudah berkali-kali ditegur oleh korban.
"Besok besok bawa jebakan tikus mbak. Kalo ada yg kayak gitu lagi pasang biar kejepit tangannya," komentar warganet.
"Itu namanya tonic immobility atau kelumpuhan sesaat secara tiba-tiba ketika seseorang mengalami pelecehan seksual. Menghindari hal ini emang sulit banget apalagi kalo baru pertama ngalamin. Tapi semoga kedepannya semakin bisa push untuk ngelawan. Semangat!" ujar warganet.
"Heran gw apa gada sensor perasaan bersalah ataupun barrier yang kek 'stop this is not a right thing to do'. Semua ada nafsu tapi manusia dikasih akal buat ngontrolnye. Masa kalah ama hewan. Bangsat kesel bat gw. Najis," kata warganet.
Sementara beberapa warganet menyarankan agar pelaku perjalanan selalu membawa peralatan perlindungan diri seperti semprotan merica atau alarm.
Untuk utas selengkapnya bisa dibaca di sini.