Suara.com - Koalisi yang pertamakali terbentuk menjelang pemilu 2024 yaitu Koalisi Indonesia Baru yang terdiri Partai Golkar, PAN, dan PPP. Gabungan tiga partai ini sudah mendapatkan tiket untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden: 23 persen suara.
PDI Perjuangan sebagai satu-satunya partai yang sudah memiliki tiket maju ke pemilu presiden saat ini juga sedang mematangkan langkah mereka.
Demikian juga dengan Gerindra, partai kedua terbanyak perolehan suaranya pada pemilu legislatif 2019. Beberapa waktu yang lalu pemimpin Gerindra dan PKB bertemu dan menurut sejumlah analis politik, pertemuan itu merupakan respons pembentukan KIB.
PKB dan PKS juga sedang menjajaki kemungkinan koalisi yang diberi nama Koalisi Semut Merah. Jika dua partai ini berkoalisi, belum bisa mendapatkan tiket ke pemilu presiden (butuh minimal 20 persen suara atau 25 persen kursi di DPR), maka Koalisi Semut Merah masih memerlukan tambahan satu partai lagi.
Baca Juga: Respon NasDem Lihat Cak Imin dan Prabowo Subianto Salaman Jelang Pemilu 2024
Bagaimana dengan Partai Demokrat, partai yang pernah mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden dua periode?
Partai ini juga belum memutuskan. Mereka sedang menjajaki kemungkinan koalisi dengan partai lain. Mereka berkomunikasi dengan PKB dan PKS, kemudian Partai Gerindra dan Partai Nasional Demokrat serta Koalisi Indonesia Baru.
Tapi agenda pertama mereka yaitu "menuntaskan pertemuan tiga sekjen yaitu PKS, Demokrat, PKB."
"Agenda kedua memperluasnya dengan partai-partai lain termasuk dengan Gerindra dan Nasdem misalnya. Bahkan terbuka buat KIB yang beberapa pimpinan partainya sudah menjalin komunikasi dan terbangun kesepahaman," kata Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Senin (20/6/2022).
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan komunikasi dengan PKS dan PKB semakin intens.
Baca Juga: Selama Kepentingan Bisa Ketemu, PKS Tak Kapok Koalisi dengan Gerindra
Dia menyebut Partai Demokrat memiliki kesamaan platform dengan PKB dan PKS, hal itu terlihat dari visi dan cara pandang partai dalam memperjuangkan hak-hak dan program-program pro rakyat.
"Apalagi PD-PKS-PKB pernah sama-sama dalam pemerintahan pada periode 2004-2014," kata Herzaky.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menganalogikan penjajakan koalisi antara PKB, PKS, dan Demokrat baru sebatas pacaran.
"Ini kan baru komunikasi ya, pacaran," kata Jazilul di gedung DPR, Jumat (17/6/2022).
PKB tidak ingin terburu-buru mendeklarasikan pembentukan koalisi baru karena peta politik sekarang masih bersifat cair.
"Soal deklarasi, soal pengumuman itu kan soal teknis aja, nggak ada yang terburu-buru. Tentu kalau kita mau deklarasi nyari hari yang baik, nyari yang cuacanya terang, ya nggak mendung-mendung begini," kata Jazilul.
Koalisi Semut Merah
Jazilul mengatakan penjajakan koalisi PKB dengan Gerindra untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Jika kedua partai berkoalisi, presidential threshold sudah terpenuhi. Tetapi, mereka juga ingin partai lain bergabung.
"Jadi kita tidak akan menutup komunikasi. Termasuk juga dengan teman-teman yang di Koalisi Semut Merah, kita juga membangun komunikasi. Dan saya yakin Gerindra juga tahu. Toh kita juga akan sampaikan kepada Gerindra," kata Jazilul.
Dengan bergabungnya partai-partai lain, Jazilul meyakini kemenangan semakin terbuka lebar. [rangkuman laporan Suara.com]