Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan pihaknya tak akan mendukung Anies Baswedan jika maju di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Hal ini dinyatakan sendiri oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie dalam keterangan tertulis pada Minggu (19/6/ 2022).
Pernyataan Grace juga diunggah di akun Twitter resmi PSI @/psi_id.
"Sudah sangat jelas bahwa PSI tidak akan mendukung Mas Anies di Pilpres 2024," ungkap Grace seperti yang dikutip dari akun Twitter PSI.
Baca Juga: PAN Jakarta Pusat Usulkan Zulhas dan Anies jadi Capres, Erick Thohir Dipasang jadi Cawapres
Lebih lanjut Grace menyatakan bahwa PSI berkomitmen anti terhadap intoleransi dan korupsi sehingga pihaknya tak mendukung Anies Baswedan.
"Kami memeluk teguh prinsip anti intoleransi dan anti-korupsi. Maka, tak mungkin kami mendukung kandidat yang bermasalah dalam dua atau salah satu prinsip tersebut," tambahnya.
Cuitan tersebut sontak mengundang berbagai respons publik.
"Enggak dukung Anies tapi dukung oligarki," komentar warganet.
"Saya juga sudah bertekad kuat buat enggak memilih Anies," tambah warganet.
Baca Juga: Sebut Ukuran Kekayaan Bukan Uang, Rudy Salim Banjir Pujian Netizen: Wiihh Jawaban yang Keren Banget
"Terus PSI mau koalisi dengan siapa," tulis warganet di kolom komentar.
"Memang ada buktinya Anies korupsi? intoleran? Bukankah masing masing tempat ibadah dapat tunjangan dari Pak Anies ya?" timpal lainnya.
Partai Nasdem Ajukan Tiga Nama Termasuk Anies
Partai Nasional Demokrat (NasDem) memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Andika Perkasa sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Tiga nama tersebut dipilih berdasarkan hasil survei dan hasil musyawarah.
Ketua DPP NasDem, Willy Aditya mengatakan kalau Anies dan Ganjar dipilih karena keduanya selalu berada di peringkat teratas dalam setiap hasil survei. Hal tersebut yang membuat NasDem memilih keduanya untuk diusung sebagai capres.
"Dalam survei dapil yang kami lakukan dua nama itu sangat dominan. Sehingga itu menjadi pilihan yang rasional bagi kami partai NasDem," kata Willy di acara Rakernas NasDem 2022 di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2022).
Sementara untuk Andika, Willy mengungkapkan penilaian yang dilakukan oleh NasDem berdasarkan kinerja sebagai Panglima TNI.
"Bagaimana komitmen menjaga negara bangsa, bagaimana komitmen menjaga stabilitas dan kemudian keseimbangan antara representasi sipil dan militer," ujarnya.
Setelah mendapatkan tiga nama tersebut, langkah NasDem selanjutnya ialah menunggu respon dari mereka. Usai itu, NasDem akan mulai berkomunikasi baik dengan Ganjar, Anies dan Andika.