Melanda Minahasa Selatan, Berikut Penyebab, Dampak, dan Cara Penanggulangan Abrasi

Sabtu, 18 Juni 2022 | 13:05 WIB
Melanda Minahasa Selatan, Berikut Penyebab, Dampak, dan Cara Penanggulangan Abrasi
Abrasi di kawasan Minahasa Selatan (Minsel) pada Rabu (15/6/2022). [Tangkapan layar Akun IG kabarnegeri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seperti diketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah perairan yang luas. Namun, terdapat beberapa fenomena yang terjadi di laut.

Fenomena yang terjadi di laut tersebut bisa terjadi secara alami, atau karena perbuatan manusia. Beberapa waktu lalu abrasi melanda Minahasa Selatan Sulawesi Utara (Sulut) membuat kerusakan fasilitas umum serta belasan rumah warga hingga bangunan penginapan.

Bencana tersebut terjadi di pesisir pantai atau boulevard di Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu Kecamatan Amurang.

Apa itu abrasi?

Baca Juga: Penjelasan BRIN Terkait Abrasi di Pantai Boulevard Amurang Minahasa Selatan

Abrasi sendiri merupakan pengikisan batuan oleh air, es, atau angin yang mengandung dan mengangkut hancuran bahan. Abrasi merupakan pengikisan yang terjadi di daerah pantai. Pengikisan tersebut biasanya terjadi karena adanya gelombang laut dan arus laut yang merusak.

Lantas, apa penyebab abrasi itu? Diketahui, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan abrasi, diantaranya sebagai berikut:

Suara.com - Faktor Alam

Penyebab terjadinya abrasi adalah faktor alam, diantaranya yaitu pasang surut air laut, angin di atas lautan, gelombang laut serta arus laut yang sifatnya merusak. Faktor ini tidak bisa dihindari terjadinya abrasi, karena seperti diketahui laut memiliki siklusnya tersendiri.

Faktor alam yang menyebabkan abrasi ini disebabkan pada suatu periode tertentu angin akan bertiup sangat kencang hingga membuat gelombang dan arus laut yang besar, dan dapat menyebabkan pengikisan pantai.

Baca Juga: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Kunjungi Lokasi Abrasi di Minahasa Selatan

Faktor Manusia

Tidak hanya faktor alam, perilaku manusia juga salah satu penyebab terjadinya abrasi pantai. 

Contohnya yaitu adanya ketidakseimbangan ekosistem laut dimana terjadi eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh manusia terhadap kekayaan sumber daya laut seperti ikan, terumbu karang, dan biota lainnya.

Hal tersebut yang kemudian menjadikan abrasi. Apabila terjadi arus atau gelombang besar, maka akan langsung mengarah ke pantai dan akan menimbulkan abrasi.

Abrasi memiliki beberapa dampak, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Merusak bakau yang ada di sepanjang pesisir pantai, dan menyebabkan tingginya peluang risiko bencana.
  2. Penyusutan garis pantai sehingga lahan daratan utama semakin berkurang, dan bisa membahayakan masyarakat yang ada di pesisir pantai.
  3. Berkurangnya sumber daya ikan dan plasma nutfah karena adanya kerusakan hutan bakau.

Fenomena abrasi bisa dicegah dengan beberapa cara, yaitu:

  1. Tidak menebang pohon sembarangan di sekitar pantai
  2. Tidak merusak bebatuan atau karang yang ada di sekitar pantai
  3. Tidak membangun gedung-gedung di daerah pantai
  4. Membangun pemecah gelombang. Tujuannya yaitu agar kekuatan gelombang yang tiba pada garis pantai tidak terlalu besar sehingga tidak memiliki potensi mengikis kepadatan yang berada di titik tersebut.
  5. Hutan Mangrove/Bakau. Menanam Mangrove menjadi salah satu cara yang manjur untuk mencegah terjadinya abrasi di pantai. Langkah penanggulangan berbasis konservasi ini idealnya disandingkan dengan opsi pemecah gelombang.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI