Suara.com - Eks perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan bahwa seorang pemimpin harus berani membuat keputusan dan tindakan. Mahathir menceritakan bagaimana pengalamannya kala memimpin Malaysia.
Hal itu disampaikan Mahathir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Awalnya ia menyampaikan bahwa seorang pemimpin dalam membuat keputusan harus didasari kepentingan rakyat. Bukan justru hanya demi kepentingan kelompok tertentu.
Jika pemimpin hanya mementingkan segelintir kelompok saja, menurutnya pemimpin akan kehilangan dukungan dan malah berubah menjadi pendukung elitis.
"Karena itu ke pimpinan nasional memerlukan keberanian membuat keputusan dan tindakan. Walau Bagaimana pahit sekalipun jika dirinya dilakukan untuk kepentingan majority rakyat dan negara," kata Mahathir dihadapan kader NasDem.
Ia kemudian menceritakan bagaiamana dirinya kala menjadi PM Malaysia banyak membuat keputusan yang kurang populer tapi tetap dilakukan demi rakyat.
Menurutnya, ia membuat keputusan dengan menggunakan metode pengobatan layaknya seorang dokter.
"Pertamanya kita perlu diagnose ataupun mengkaji apakah penyakit yang menjangkiti ataupun diidap oleh rakyat dan negara. Setelah kita paham Apakah penyakitnya kita perlu mencari remedi ataupun obatnya, supaya penyakit itu dapat kita obati," ungkapnya.
Ia mengatakan, dalam mendiagnosis, kadang kala menemukan penyakit yang akut dan sudah lama diidap. Ia pun terpaksa melakukan keputusan yang pahit seperti melakukan amputasi bagian tubuh yang terdapat penyakit tersebut.
Baca Juga: Mahathir Mohamad Nilai Kepemimpinan Presiden Jokowi Sudah di Jalur yang Benar
"Begitulah juga kedudukan seseorang pemimpin yang memegang tampok kepemimpinan nasional," tuturnya.