Perang Ukraina: Daftar Jenderal Rusia yang Tewas Semakin Panjang

SiswantoBBC Suara.Com
Jum'at, 17 Juni 2022 | 16:55 WIB
Perang Ukraina: Daftar Jenderal Rusia yang Tewas Semakin Panjang
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media pemerintah Rusia mengonfirmasi kematian salah satu jenderal penting dalam jajaran militer negara tersebut pada pertempuran sengit di kawasan Donbas, bagian timur Ukraina.

Mayor Jenderal Roman Kutuzov tewas saat memimpin serangan ke sebuah permukiman Ukraina di kawasan Donbas, sebut laporan Alexander Sladkov, reporter stasiun televisi Rossiya 1.

Sladkov mengatakan Mayjen Kutuzov mengomandani pasukan dari Republik Rakyat Donetskwilayah yang proklamasi kemerdekaannya diakui Rusia. Namun, Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari laporan tersebut.

"Sang jenderal memimpin para serdadu dalam serangan, seperti tidak ada kolonel saja," tulis Sladkov pada aplikasi Telegram. "Di sisi lain, Roman adalah komandan seperti yang lain, meskipun pangkatnya lebih tinggi," tambah Sladkov.

Baca Juga: Warga Ukraina: Tentara Rusia Memukuli Saya dan Menyebutnya Re-edukasi

Militer Ukraina mengonfirmasi kematian Mayjen Kutuzov, tapi tidak menyebutkan rincian mengenai kematiannya.

Nasib Mayjen Kutuzov mengemuka seiring munculnya rumor di media sosial bahwa Letnan Jenderal Roman Berdnikov, komandan Korps ke-29 Angkatan Darat, tewas dalam pertempuran pada akhir pekan lalu. BBC belum dapat memverifikasi secara independen klaim tersebut.

Komandan-komandan Rusia semakin sering terpaksa maju ke lini depan guna mempercepat laju invasi. Sejauh ini Moskow telah mengonfirmasi kematian empat jenderal senior.

Di sisi lain, Kyiv mengklaim telah membunuh 12 jenderal. Adapun sejumlah pejabat intelijen dari negara Barat menyebut sedikitnya tujuh komandan senior Rusia telah tewas.

Baca juga:

Baca Juga: Rusia Jatuhkan Sanksi Terhadap 121 Warga Australia Termasuk Wartawan

Meski demikian, laporan-laporan mengenai kematian perwira Rusia telah menimbulkan kebingungan. Tiga jenderal yang diklaim telah dibunuh pasukan Ukraina belakangan dilaporkan masih hidup.

Pada Maret, pasukan Ukraina mengklaim bahwa Mayjen Vitaly Gerasimov telah dibunuh di luar Kota Kharkiv. Akan tetapi, pada 23 Mei media pemerintah Rusia menyatakan pria itu dianugerahi penghargaan negara sekaligus menepis kabar bahwa dia telah tewas.

Seorang komandan lainnya, Mayjen Magomed Tushaev, juga tampak bernyawa dan secara rutin tampil dalam video yang diunggah ke media sosial.

Lantas pada 18 Maret, Kyiv mengklaim Letnan Jenderal Andrey Mordvichev tewas dalam serangan udara di kawasan Kherson. Namun, belakangan dia muncul dalam pertemuan melalui video dengan pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov. Lalu pada 30 Mei, BBC Rusia mengonfirmasi bahwa pria tersebut masih hidup.

Kematian jenderal jarang diakui secara resmi di Rusia. Dalam kasus Mayjen Vladimir Frolov, tiada informasi mengenai kematiannya di media pemerintah sebelum pemakamannya di St Petersburg pada April.

Rusia menggolongkan kematian personel militer sebagai rahasia negara bahkan pada masa damai sehingga Moskow belum kunjung memutakhirkan angka kematian resmi di Ukraina sejak 25 Maret.

Kala itu, Moskow menyatakan sebanyak 1.351 serdadu Rusia tewas sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Pada Maret lalu, seorang pejabat di lingkaran dalam Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa sebuah tim yang terdiri dari agen-agen intelijen militer ditugaskan menemukan dan menargetkan para perwira Rusia.

"Mereka mencari jenderal-jenderal kelas atas, komandan-komandan artileri," kata pejabat Ukraina tersebut. Setelah ditemukan, para petinggi itu kemudian dibidik menggunakan tembakan jarak jauh atau artileri.

Bulan lalu, harian the New York Times melaporkan AS menyediakan informasi intelijen kepada Ukraina.

Jenderal-jenderal Rusia yang tewas

Letnan Jenderal Yakov Rezantsev dilaporkan tewas akibat serangan Ukraina di pangkalan udara Chornobaivka dekat Kota Kherson.

Pangkatnya dinaikkan menjadi letjen tahun lalu, dan pernah menjabat sebagai komandan pasukan ke-49 di daerah selatan Rusia.

Dia disebut-sebut pernah berperan dalam operasi militer Rusia di Suriah.

Mayor Jenderal Oleg Mityaev dilaporkan tewas dekat Mariupol, kota di sebelah tenggara Ukraina yang bertahan dalam kepungan Rusia.

Resimen Azov Ukraina disebut sebagai pihak yang membunuhnya.

Mityaev adalah komandan divisi senapan mesin ke-150, sebuah unit yang baru dibentuk pada 2016 dan bermarkas di kawasan Rostov yang dekat dengan perbatasan Ukraina.

Ukraina mengklaim unit itu dibentuk untuk ambil bagian dalam konflik di kawasan separatis sebelah timur negara tersebut. Namun, Rusia membantah militernya terlibat pertempuran di sana.

Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov dari pasukan gabungan ke-29 dibunuh dalam pertempuran pada 11 Maret, menurut sumber resmi Ukraina.

Rincian mengenai kematiannya tidak diungkap.

Kolesnikov adalah jenderal Rusia ketiga yang tewas di Ukraina. Seorang pejabat negara Barat mengatakan kepada kantor berita Press Association bahwa berita kematian Kolesnikov menurunkan moril pasukan Rusia. Sehingga itu sebabnya perwira tinggi militer Rusia semakin sering maju ke lini depan pertempuran.

Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky, adalah wakil komandan unit yang sama dengan Mayjen Vitaly Gerasimov. Sukhovetsky dilaporkan dibunuh oleh penembak runduk (sniper) pada 3 Maret.

Seperti Gerasimov, Sukhovetsky berperan dalam operasi militer Rusia di Krimea dan Suriah.

Namun tidak seperti jenderal-jenderal lainnya, kematian Sukhovetsky dilaporkan media Rusia. Bahkan, Presiden Vladimir Putin mengonfirmasi dalam pidatonya bahwa seorang jenderal telah tewas di Ukraina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI