Belum Mau Bahas Nama Capres-Cawapres di Koalisi, Demokrat - PKB - PKS Utamakan Ini Dulu

Jum'at, 17 Juni 2022 | 16:27 WIB
Belum Mau Bahas Nama Capres-Cawapres di Koalisi, Demokrat - PKB - PKS Utamakan Ini Dulu
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan piahkan belum mau bahas nama capres cawapres. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Demokrat ogah berbicara mengenai siapa figur yang akan diusung, menyusul terjalinnya komunikasi intens dengan PKB dan PKS untuk berkoalisi.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan saat ini komunikasi yang dijalin antara tiga partai itu ialah memikirkan yang terbaik untuk bangsa.

"Soal capres/cawapres kami kesampingkan dulu. Yang kami utamakan adalah apa yang terbaik untuk rakyat," kata Herzaky kepada wartawan, Jumat (17/6/2022).

Sebelumnya Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat itu mengakui bahwa Partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tengah membuka komunikasi dengan PKB dan PKS seiring dengan rencana membangun koalisi bersama.

Baca Juga: Partai Gerindra Bakal Deklarasi Capres dan Cawapres pada Tahun Ini

Diakui Demokrat, mereka harus memiliki koalisi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.

"Akhir-akhir ini, komunikasi dengan PKS dan PKB makin intens," kata Herzaky.

Herzaku mengatakan Demokrat memiliki kesamaan platform dengan PKB dan PKS. Kesamaan itu tampak dari visi dan cara pandang partai dalam memperjuangkan hak-hak dan program-program pro rakyat.

"Apalagi PD-PKS-PKB pernah sama-sama dalam pemerintahan pada periode 2004-2014," ujar Herzaky.

Sejauh ini Demokrat terus membangun komunikasi berlandaskan egalitarian atau kesetaraan.

Baca Juga: Sentil Parpol yang Tak Punya Kader Kandidat Capres, Gus Nadir: Punya Suporter, Nggak Ada Tokoh

"Tanpa saling mendominasi satu sama lain, membangun kepercayaan dan soliditas, serta menjunjung tinggi kedaulatan partai masing-masing," kata Herzaky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI